Mataram – Sebanyak 10 sekolah di Kota Mataram masuk data menjadi penerima bantuan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berupa Chromebook dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2025.
Meski program yang dicetuskan pada era eks menteri Nadiem Makarim ini tengah mendapat sorotan karena kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook Rp 9,3 triliun. Sekolah calon penerima bantuan itu rupanya termasuk di Kota Mataram.
“Tahun ini ada 10 sekolah yang masuk nominasi untuk menerima bantuan Chromebook. Kami diminta pusat untuk melengkapi data dan dokumen pendukungnya,” ujar Kepala Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kota Mataram, Akmaludin, Jumat (18/7/2025).
Data 10 sekolah tersebut telah diunggah melalui aplikasi KRISNA, yang terintegrasi dengan tiga kementerian, yakni Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PANRB. Selanjutnya, pihak kementerian akan melakukan seleksi berdasarkan kelayakan dan kebutuhan masing-masing sekolah.
“Dari 10 sekolah yang diajukan, nanti sekitar bulan September akan keluar hasil finalnya. Biasanya tidak semua dapat, bisa saja hanya tiga yang lolos bantuan,” jelasnya.
Akmal menuturkan, setelah melewati tahap seleksi, hingga nominasi, baru akan keluar Rencana Kerja (RK) yang langsung diterima dari Kementrian Pendidikan.
“Setelah keluar RK baru dia muncul di APBD Kota Mataram di tahun berikutnya, dan kami tetap mengacu pada juknis karena ada aturan petunjuk operasional dari Kementrian,” jelasnya.
Akmaludin menegaskan, meskipun alokasi anggaran sebesar Rp1,1 miliar telah ditetapkan, pihaknya belum memproses apapun karena petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian belum terbit. Dinas Pendidikan hanya bertindak sebagai penghubung antara sekolah dan pusat.
“Kami masih menunggu juknis. Kalau belum keluar, kami tidak berani memulai proses pengadaan,” imbuhnya. (cw-buk)
Comment