Mataram – Ribuan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Mataram hingga kini belum mendapatkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program yang digagas pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram ini disebut belum menjangkau seluruh madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).
“Di madrasah banyak yang belum ada, padahal semua data sudah kita kasih,” ujar Kepala Kemenag Kota Mataram Hamdun, Rabu (15/10/2025).
Ia menjelaskan, jumlah madrasah tsanawiyah di Kota Mataram mencapai sekitar 30 lembaga, terdiri dari tiga madrasah negeri dan 27 madrasah swasta. Dari total tersebut, diperkirakan sekitar enam ribu siswa belum mendapatkan layanan CKG.
“Kalau Madrasah Aliyah (MA) sudah sebagian, kalau MI semua sudah. Tapi yang Tsanawiyah ini masih banyak belum,” kata Hamdun.
Pihaknya menyebut bahwa pelaksanaan kegiatan CKG sepenuhnya menjadi ranah Dinas Kesehatan Kota Mataram, sementara Kemenag hanya bertugas menyediakan data sekolah dan siswa.
“Itu ranahnya Dinas Kesehatan, kami hanya memberikan data saja. Silakan Dinas langsung lakukan CKG ke madrasah-madrasah yang belum,” ujarnya.
Belum meratanya pelaksanaan program CKG di madrasah ini menjadi catatan penting, mengingat pemeriksaan kesehatan rutin bagi siswa merupakan bagian dari upaya deteksi dini terhadap penyakit dan peningkatan derajat kesehatan pelajar di Kota Mataram.
Kepala Dikes Kota Mataram, Emirald Isfihan, mengatakan, pelaksanaan CKG dilakukan secara bertahap dengan melibatkan seluruh puskesmas di Kota Mataram bekerja sama dengan pihak sekolah.
“Target per tahun untuk CKG ini kita sasar 160 ribu siswa. Semua sekolah di Kota Mataram akan dijangkau, dengan jadwal yang disusun agar pemeriksaan berjalan efisien, misalnya satu hari seratus siswa diperiksa, besoknya seratus lagi, hingga target tercapai,” ujar Emirald.
Program ini akan menyasar 1.141 sekolah di Kota Mataram, dengan tujuan utama mendeteksi penyakit tidak menular sejak dini, seperti diabetes, hepatitis, hingga anemia.
Sebagai informasi, CKG merupakan bagian dari program nasional yang digagas Kementerian Kesehatan RI. Program ini menyasar 53 juta siswa di lebih dari 282 ribu sekolah di seluruh Indonesia, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, SLB, pesantren, hingga Sekolah Rakyat.
Melalui Program ini, siswa dapat menjalani pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh langsung di sekolah oleh tenaga kesehatan terlatih, tanpa biaya dan tanpa mengganggu proses belajar mengajar.
Pemeriksaan ini mencakup status gizi, tekanan darah, hingga kesehatan gigi, untuk memastikan anak-anak mendapatkan deteksi dini terhadap potensi masalah kesehatan. (cw-buk).
Comment