Lombok Barat – Warga Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, melancarkan aksi protes dengan menanam pohon pisang di sepanjang ruas jalan provinsi yang rusak parah di desa Kuripan pada Senin (27/10/2025). Aksi ini dilakukan untuk mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) segera memperbaiki jalan yang diklaim telah rusak sejak tahun 2017.
Dari pantauan di lokasi, kerusakan parah terlihat di banyak titik, mengakibatkan lubang besar dan permukaan jalan yang tidak merata. Kondisi ini diperparah saat musim hujan, di mana lubang-lubang terisi genangan air, membuat permukaan jalan menjadi licin dan sangat membahayakan pengendara.
Salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, kerusakan jalan ini sudah memakan banyak korban, banyak dari pengendara mengalami kecelakaan di jalan tersebut.
“sudah banyak sekali korban di jalan ini, karna banyak lubang di mana-mana,” terangnya saat ditemui di Kuripan, Rabu (29/10/2025).
Sementara itu, Kepala Desa Kuripan, Hasbi, mengungkapkan bahwa aksi tersebut merupakan respon kekesalan masyarakat karena permohonan perbaikan yang diajukan selama bertahun-tahun tidak pernah direspons.
“Iya, ini salah satu bentuk aksi masyarakat, karena jalan ini sudah rusak dari dulu,” ujar Hasbi saat ditemui ruangannya.
Hasbi menjelaskan, kerusakan jalan sepanjang 1,5 kilometer ini sudah berlangsung sejak 2017. Ia menyebutkan, kondisi jalan yang berlubang parah tersebut telah berulang kali memakan korban kecelakaan.
“Dari tahun ke tahun jalan itu sudah banyak memakan korban, bahkan sampai ada yang masuk rumah sakit. Kami sudah terus suarakan sejak awal saya menjabat, tapi tidak ada respon,” tegasnya.
Pihak desa menyatakan telah melakukan upaya permohonan ke dinas terkait. Namun, tanpa adanya respon, warga dan perangkat desa terpaksa melakukan perbaikan dengan skema swakelola.
“Kami dari Pemdes kan tidak bisa lakukan perbaikan karena ini jalan provinsi. Paling tidak ada inisiatif, dengan tambal sulam,” tambah Hasbi.
Menurutnya, Jalan ini merupakan akses vital bagi masyarakat Kuripan, menghubungkan perbatasan kabupaten, serta menjadi jalur utama pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Hasbi berharap aksi tanam pohon pisang ini segera direspons oleh Pemprov.
“Kami sudah diskusikan dengan semua kepala dusun di Kuripan dan mengambil sikap. Jika ini tidak direspons juga, kami akan gruduk kantor Gubernur. Dan jika itu juga tidak digubris, kita akan tutup jalan ini. Kami tunggu sampai bulan depan,” tegasnya. (buk)


Comment