Pariwisata Pemerintahan
Home » Pemprov NTB Bentuk Satgas Atasi Krisis Air Bersih di Gili Meno

Pemprov NTB Bentuk Satgas Atasi Krisis Air Bersih di Gili Meno

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia (dok: ril)



Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk menangani persoalan krisis air bersih dan sampah di kawasan wisata Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara (KLU).

‎Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Ahmad Nur Aulia, mengatakan proses penerbitan Surat Keputusan (SK) pembentukan Satgas kini tengah berlangsung dan diharapkan dapat rampung dalam waktu dekat.

‎”Mudah-mudahan tidak lama lagi SK Satgas keluar. Satgas ini merupakan bagian dari penugasan untuk penanganan masalah air bersih dan sampah di kawasan tiga gili,” ujarnya saat dikonfirmasi pada, Jumat (31/10/2025).

‎Aulia mengatakan, krisis air bersih di Gili Meno tersebut menjadi perhatian serius pemerintah provinsi karena berdampak langsung pada keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

‎”Pelaku industri pariwisata tentu berusaha mencari solusi sementara untuk penyediaan air bersih di sana. Tapi ini bukan masalah yang bisa diselesaikan tiba-tiba, harus dikaji secara hukum dan keberlanjutannya,” jelasnya.

‎Aulia menjelaskan, Satgas itu dibentuk untuk menyatukan langkah berbagai pihak, baik dari Pemprov NTB maupun Pemkab Lombok Utara, dalam menangani masalah yang terjadi di kawasan wisata unggulan tersebut.

‎”Di dalam Satgas nanti ada unsur Pemkab KLU juga. Jadi wadah ini justru untuk mencari solusi bersama, agar tidak ada tumpang tindih kewenangan,” tuturnya.

‎Satgas tersebut nantinya akan memberikan rekomendasi konkret terkait model pengelolaan, sistem penyediaan air bersih yang berkelanjutan, serta tata kelola lingkungan di kawasan pariwisata tersebut.

‎Aulia menuturkan, meski krisis air bersih telah berlangsung lama, Aulia memastikan pelaku usaha pariwisata di Gili Meno masih tetap beraktivitas dengan mencari alternatif. Namun, mereka berharap ke depan bisa mendapatkan akses air bersih yang lebih mudah dan stabil.

‎”Pelaku pariwisata tentu ingin ada layanan air yang mudah dan terjangkau. Mereka harus menjalankan usahanya, jadi pemerintah perlu hadir memberikan kepastian layanan itu,” pungkasnya.

‎Sebelumnya, pada Selasa (28/10/2025), ratusan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Peduli (Garap) NTB menggelar aksi di depan Kantor Gubernur NTB. Salah satu poin tuntutan mereka adalah pemenuhan akses air bersih di kawasan Gili Tramena, terutama Gili Meno yang paling terdampak.

‎Mereka menilai, sebagai destinasi wisata kelas dunia, ketidak tersediaan air bersih di Gili Meno telah mencoreng citra pariwisata NTB. Pemerintah diharapkan segera bertindak agar pelayanan dasar bagi masyarakat dan pelaku industri di kawasan tersebut dapat terpenuhi. (Ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share