Ekonomi
Home » Pemprov NTB Geram Beras Impor Masuk ke NTB

Pemprov NTB Geram Beras Impor Masuk ke NTB

Warta1-Perum Bulog NTB secara bertahap mulai memasukkan beras impor ke Bumi Gora. Informasi yang diterima Lombok Post, dari rencana 30 ribu ton beras impor, saat ini masuk secara bertahap 5.900 ton dan sedang dilakukan bongkar muat di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat (Lobar).

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB Baiq Nelly Yuniarti kurang berkenan atas hadirnya kebijakan tersebut. “Ada baiknya ini dipertimbangkan kembali oleh Bulog,” tegasnya, saat dikonfirmasi Lombok Post, Jumat (3/1).

Saran tersebut disampaikan lantaran NTB telah lama menyandang status sebagai sentra penghasil beras di Indonesia alias lumbung pangan Nasional.

Dalam wawancara Lombok Post dengan pihak Bulog NTB di Desember 2024, perusahaan negara ini memastikan beras impor diperuntukkan sebagai cadangan beras bagi daerah lain. Artinya, NTB sebagai daerah transit saat beras disalurkan ke wilayah lain.

Kemudian beras impor ini juga digunakan Bulog NTB, untuk menyalurkan bantuan pangan (bapang) pemerintah kepada masyarakat miskin, di Januari-Februari 2025. Karena di periode tersebut, NTB belum memasuki masa puncak panen raya. 

31 Bumdes Aktif Berusaha di NTB, Pemprov NTB Target Terus Meningkat

Namun, Nelly tidak sependapat dengan alasan tersebut. “Apapun alasannya, saya rasa tidak benar juga waktu dan kondisi NTB saat ini untuk memasukkan beras,” kata dia. 

Ketika beras impor masuk dengan harga jual yang lebih rendah, jelas akan menyulitkan petani lokal untuk bersaing dan menjual hasil panennya. Masyarakat umumnya akan lebih memilih beras impor dengan harga yang lebih murah untuk memenuhi kebutuhan pangannya sehari-hari, ketimbang hasil panen petani lokal. “Kasihan petani kita,” ujarnya.

Jangan sampai kebijakan pusat bisa merusak kondisi pasar di daerah yang sedang terjaga selama ini. “Situasi pasar ini jangan sampai rusak, ini yang kita jaga, apalagi NTB sudah masuk musim tanam, artinya sebentar lagi akan panen dan stok di daerah melimpah,” tegas dia.

Apabila saat ini, Perum Bulog NTB tengah melakukan bongkar muat beras impor di Pelabuhan Lembar, alangkah bijaknya ketika beras yang sudah direncanakan untuk didatangkan ke NTB pada tahap berikutnya, tidak didatangkan. “Ada baiknya untuk yang berikutnya tidak didatangkan dulu,” pungkas Nelly.

60 Persen Kopdes Merah Putih Mulai Bangun Usaha di NTB

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB M Taufiek Hidayat merasa geram akan munculnya beras impor di NTB. “Saya tidak setuju,” tegasnya.

Ketika beras impor masuk ke NTB, khawatir akan muncul reaksi masyarakat terutama dari kalangan petani, berkaitan dengan nasib penjualan hasil panen mereka. Masyarakat juga akan mempertanyakan status lumbung pangan Nasional Bumi Gora. “Apapun alasannya Bulog sekarang, ini buat kita kecewa,” terangnya.

Penyertaan Modal Diduga Diselewengkan, DPRD NTB Minta PT GNE di Audit Investigasi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share