Mataram – Jenazah Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang meninggal dunia usai terjatuh di jalur puncak Gunung Rinjani diberangkatkan ke Bali pada Kamis sore (27/6/2025) sekitar pukul 15.20 Wita. Jenazah dibawa menuju Bali dilakukan untuk keperluan autopsi.
“Kami lakukan otopsi di Bali karena dokter spesialis forensik satu-satunya di NTB sedang ada tugas ke Sumatra,” jelas dr. Mike Wijayanti Djohar dari RS Bhayangkara .
Menurut Mike pihak RS Bhayangkara sebelumnya telah berkoordinasi dengan dua opsi rumah sakit di Bali, yakni RS Ngurah dan RS Bali Mandara. Setelah mempertimbangkan waktu tempuh dan kesiapan fasilitas, diputuskan bahwa autopsi akan dilakukan di RS Bali Mandara.
“Kami sudah koordinasi dengan Polda Bali untuk pelaksanaannya. Jadi kami pilih Mandara karena lebih cepat dan siap,” tambah Mike.
Pemeriksaan visum luar telah dilakukan di Mataram, namun hasilnya tidak disampaikan ke publik karena menjadi bagian dari penyelidikan.
“Pemeriksaan luar berupa pisum tidak bisa kami sampaikan karena itu permintaan penyidik, dan kami serahkan ke penyidik,” tegasnya.
Autopsi rencananya akan dilakukan pada Jumat pagi (27/6/2025), mengingat jenazah diperkirakan tiba di Bali pada malam hari. Pihak RS juga mengantisipasi kondisi cuaca dan ombak laut saat penyeberangan menuju Bali.
“Kami dapat informasi, ombak saat masuk Bali cukup besar, jadi diperkirakan sampai malam,” jelas Mike.(cw-zal).
Comment