Peristiwa
Home » Kisah Yanto Lima Jam Bertahan di Pagar Saat Banjir Bandang Terjang Mataram

Kisah Yanto Lima Jam Bertahan di Pagar Saat Banjir Bandang Terjang Mataram

Mataram – Hujan pada, Minggu sore (6/7) tak kunjung reda. Air seketika tumpah ke perumahan Perumahan Riverside Park, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram tempat Yanto tinggal. Banjir bandang itu menghempas seluruh rumah warga di lingkungan dalam perumahan itu.

Yanto, penghuni perumahan Riverside Park, Kecamatan Cakranegara Negara, Kota Mataram itu nyaris tenggelam dalam derasnya arus sungai yang meluap. Saat banjir datang, Yanto saat itu berada di dalam mobil Pikap miliknya. Dia pun bergegas keluar dari mobil.

“Waktu itu saya mau jemput anak saya. Hujannya belum terlalu deras. Tapi arus sudah mulai naik,” ujar Yanto di kediamannya kepada WartaSatu, Senin (7/7/2025)

“Saya sudah tidak bisa keluar, air sudah nutupi mobil. Akhirnya saya buka kaca jendela, loncat keluar dan bergelantungan di pagar rumah tetangga. Saya bilang: ‘Tuhan, tolong saya’,” kata Yanto bercerita.

Pemkot Mataram Tetapkan Masa Transisi Pemulihan Pasca Banjir Selama 90 Hari

Setelah keluar dari Pikap, Yanto nekat menerobos banjir. Naas, mobilnya terseret arus deras dari Sungai Ancar yang hanya berjarak beberapa meter dari perumahan. Air dengan cepat menelan seluruh kendaraan.

“Listrik padam total malam itu. Saya bertahan bergelantungan di pagar selama lima jam penuh,” katanya.

Dia pun terus memanjatkan doa. Agar pegangannya tidak terlepas oleh derasnya arus sungai yang mencapai ketinggian lima meter ke dalam perumahan tempat ia tinggal itu.

“Tuhan baik banget sama saya. Akhirnya saya bisa selamat,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Yanto bersyukur, meski nyaris kehilangan nyawa, ia masih mendapat banyak dukungan. Berbagai komunitas dari Pulau Lombok bahu-membahu membantunya membersihkan rumah, membantu logistik, dan memberi semangat untuk bangkit.

Kasus Korupsi Sewa Alat Berat Dinas PUPR NTB Rugikan Negara Rp 3,2 Miliar

“Teman-teman dari berbagai komunitas bantu saya. Walaupun beda suku, tapi mereka saling tolong. Toleransi di Pulau Lombok luar biasa,” katanya.

Untuk diketahui banjir bandang yang menerjang Kota Mataram pada Minggu malam tak hanya menyisakan trauma bagi warga, tetapi juga kerugian material yang sangat besar. Salah satu titik terdampak paling parah adalah Perumahan Riverside Par. Banyak kendaraan milik warga hilang terseret arus.

Data sementara yang dihimpun WartaSatu menyebutkan, empat unit kendaraan milik warga hanyut terbawa derasnya banjir, yakni satu unit Kijang Innova, Xenia, Mery, dan satu mobil box.

Kendaraan-kendaraan tersebut sebelumnya diparkir di halaman rumah dan sebagian di pinggir jalan perumahan, namun tak sempat diselamatkan karena air datang begitu cepat. Total kerugian di perumahan di Kecamatan Cakranegara itu mencapai Rp 1,09 miliar. (cw-zal)

Sekdis Pariwisata NTB Ditahan Polisi, Iqbal: Kami Gak Halangi Proses Hukum

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share