Pemerintahan
Home » PUPR Mataram Fokus Tangani Tiga Titik Sungai Pascabencana Banjir

PUPR Mataram Fokus Tangani Tiga Titik Sungai Pascabencana Banjir

Pembersihan sampah di sungai Mataram pasca banjir. (dok. RRI)

Mataram – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram terus melakukan pemulihan infrastruktur pascabencana banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Mataram. Salah satu prioritas saat ini adalah penanganan tiga titik sungai yang masih berada dalam kondisi urgent, terutama di kawasan Kali Ancar.

Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Lale Widiahning mengatakan bahwa titik longsor di Kali Ancar kini menjadi perhatian serius karena nyaris memakan seperempat badan aliran sungai.

“Beberapa aliran sungai belum memiliki bronjong, jadi rawan terjadi longsor,” ujar Lale, Jum’at (18/7/2025).

Selain Kali Ancar, dua titik lainnya yang dianggap mendesak adalah Sungai Jangkuk dan Unus. Ketiganya saat ini menjadi prioritas utama dalam program penanganan pascabencana.

Raih Rekor MURI, Gubernur NTB Ikuti Tari Kolosal ‘Ou Balumba’

Namun, ia mengakui bahwa kendala utama masih terkait ketersediaan anggaran, sehingga penanganan difokuskan pada titik-titik yang paling mendesak terlebih dahulu.

“Kita tetap harus melihat anggaran yang tersedia. Yang paling urgent itu yang kita dahulukan,” ujarnya.

Lale juga menjelaskan bahwa pembersihan aliran sungai telah dilakukan secara bertahap, dan hingga kini tercatat sudah mencapai sekitar 80 persen dari total wilayah terdampak.

Mengenai keberadaan rumah warga yang berdiri di bantaran sungai, ia menyebut bahwa sebagian besar telah melanggar batas sempadan, bahkan memakan badan sungai.

Namun untuk relokasi warga terdampak, Pemkot Mataram belum bisa mengambil langkah tegas karena keterbatasan lahan dan belum adanya solusi hunian sementara (huntara) yang memadai.

Komisi III DPRD NTB Sarankan Aset Derah Dikelola Terpusat di Satu OPD

“Kalau digusur begitu saja, masyarakat akan pindah ke mana? Kita juga tidak bisa bangun huntara sembarangan karena tanah milik pemkot juga terbatas. Saat ini kami masih mencari pola dan solusi terbaik,” tambahnya. (cw-buk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share