Jakarta – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menemui Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, di Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025. Pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut membahas langkah konkret untuk memperkuat konektivitas wilayah di NTB melalui jalur udara, laut, dan darat.
Gubernur Iqbal hadir didampingi Penjabat Sekda NTB, Lalu Muhammad Faozal, serta Plt. Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Ahmad Nuraulia. Sementara Menhub Dudy didampingi Dirjen Perhubungan Laut, Dirjen Udara, Dirjen Darat, hingga Dirjen Intramoda.
Plt Kadishub NTB, Lalu Ahmad Nuraulia menjelaskan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya pada 8 Desember 2024, dan lebih banyak mengulas progres program serta gagasan baru.
“Karena ini adalah pembahasan tindak lanjut dari pertemuan Pak Gubernur dengan Pak Menteri pada Desember tahun lalu, diskusi sangat mendalam dan teknis, hampir dua jam. Tema utamanya tentang peningkatan konektivitas,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima pada Jum’at, (8/8/2025).
Aulia mengatakan, pertemuan itu membahas hal teknis dan terarah terkait proyek-proyek strategis yang telah mulai diformulasikan sejak akhir tahun lalu. Fokus utama adalah memperkuat konektivitas lintas moda dan menempatkan NTB, khususnya Lombok, sebagai simpul penting dalam sistem transportasi nasional.
Aulia menjelaskan, pada pertemuan tersebut, Gubernur Iqbal menyampaikan laporan perkembangan beberapa agenda penting yang telah dibicarakan sebelumnya, seperti rencana menjadikan Lombok sebagai pusat operasi pesawat amfibi (sea plane) untuk melayani rute-rute antarpulau jarak pendek, serta pembukaan jalur penerbangan baru, baik domestik maupun internasional.
Selain itu, juga dibahas rencana penambahan layanan kapal cepat dan perintis antarwilayah, serta penguatan infrastruktur pelabuhan di NTB dan kawasan timur Indonesia.
Tak hanya itu, Mantan Dubes RI untuk Tukri itu juga memaparkan sejumlah gagasan baru, termasuk pengembangan transportasi umum ramah lingkungan dengan bus listrik, penguatan peran Bandara Internasional Lombok sebagai hub penerbangan wilayah tengah dan timur Indonesia, serta studi awal implementasi sistem logistik Barge Shipping berbasis kapal tongkang.
Lebih lanjut, Ia juga mengusulkan penerapan kebijakan fifth freedom rights bagi maskapai asing yang memungkinkan pesawat-pesawat besar internasional singgah di Lombok untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Di bidang pelabuhan, Gubernur Iqbal meminta dukungan peningkatan status beberapa pelabuhan strategis di NTB, termasuk Pelabuhan Langgudu di Bima agar dapat dilayani kapal ASDP menuju NTT.
Sebagian dari program tersebut, seperti pengembangan rute sea plane dan jalur penerbangan baru, kini sudah memasuki tahap pembahasan teknis lintas direktorat jenderal. Sedangkan gagasan seperti fifth freedom dan bus listrik, masih membutuhkan kajian regulasi dan skema kebijakan yang lebih matang.
Menanggapi berbagai usulan tersebut, Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi menyatakan dukungan penuh terhadap upaya NTB dalam meningkatkan konektivitas wilayah.
Ia menilai bahwa dengan keterbatasan fiskal yang dihadapi pemerintah pusat, kreativitas dan inisiatif dari daerah seperti yang dilakukan NTB menjadi kunci keberhasilan pembangunan sektor transportasi.
“Saya akan mendukung penuh langkah NTB dan daerah lainnya dalam memperkuat konektivitas. Memang kemampuan fiskal kita terbatas, tapi kalau daerah kreatif, bisa dorong investasi swasta,” kata Dudy.
Ia juga mengapresiasi langkah Gubernur NTB dalam merancang strategi transportasi tanpa membebani anggaran negara. Menurutnya, pendekatan yang mengedepankan kolaborasi dengan sektor swasta patut dijadikan contoh.
“Karena itu saya apresiasi kreativitas NTB dalam meningkatkan konektivitas dengan lebih mengedepankan peran swasta sehingga tidak membebani fiskal. Ini bisa jadi model buat yang lain,” tandasnya. (cw-ril).


Comment