Mataram – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram mencatat, kasus HIV di tahun 2025 mencapai 116 orang. Sebagian besar penderita berasal dari luar daerah, sedangkan warga Kota Mataram tercatat sebanyak 42 orang.
“Tahun ini tercat sebanyak 116 orang, 42 orang diatanyara dari mataram, lebih banyak warga luar yang terkena,” ungkap Kepala Dinkes Kota Mataram, Emirald Isfihan pada Senin 11 Agustus 2025.
Isfihan juga menjelaskan, bahwa data yang tersebar sejumlah 929 kasus kemarin merupakan akumulasi sejak tahun 2001. “Data yang kemarin itu merupakan akumulasi selama kurun waktu 24 tahun, terhitung dari 2001 sampai sekarang,” jelasnya
Ia menegaskan, upaya penanggulangan HIV/AIDS mengandalkan penemuan kasus atau case finding untuk memutus rantai penularan.
Ia menjelaskan dalam kasus HIV/AIDS, Pembawa virus (carrier) mempunyai pembagian, yakni simtomatik (Bergejala) atau asimtomatik (Tidak Bergejala)
“Gejala bahkan bisa muncul 5–10 tahun setelah paparan. Kalau pembawa ini tidak bergejala, mereka bisa menularkan ke mana saja,” jelasnya.
Untuk itu, Dinkes Mataram mengintensifkan skrining HIV di seluruh puskesmas, sekaligus memberikan pendampingan dan pengobatan (PDP) bagi penderita.
“Kita sudah ada di setiap Puskemas di Mataram, ada yang namanya pendampingan dan pengobatan (PDP), ini untuk melakukan screaning untuk kasus HIV/AIDS,” ucapnya
Masyarakat juga diimbau menghindari perilaku berisiko seperti seks bebas dan penggunaan narkoba yang menjadi sumber utama penularan.
“Hindari seks bebas dan penggunaan narkoba karna dua hal ini sumber dari penularan,” himbaunya.
Isfihan memaparkan sejumlah gejala HIV/AIDS yang patut diwaspadai, antara lain diare berkepanjangan, penurunan berat badan signifikan selama tiga bulan, munculnya penyakit kulit, serta infeksi jamur di mulut.
“Kalau merasa mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri, semakin cepat ditemukan, semakin besar peluang menekan penyebaran,” tegasnya. (cw-buk)
Comment