Mataram – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menargetkan 1.166 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di NTB beroperasi pada bulan Oktober 2025. Iqbal juga menyebut seluruh kopdes saat ini telah memiliki badan hukum.
“Tadi kita fokus soal Koperasi Desa, gimana caranya mengaktivasi segera. Kita sudah 100 persen terbentuk secara badan hukum, tetapi baru beberapa saja yang sudah aktif dan targetnya di bulan Oktober sebagai besar sudah. Semua sudah aktif di bulan Oktober,” ujarnya saat rapat koordinasi bersama Satuan Tugas (Satgas) Kopdes Merah Putih beserta beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di ruang Rapat Tambora, Kantor Gubernur NTB, Rabu (20/8/2025).
Iqbal menjelaskan, nantinya akan ada percontohan sebanyak lima kopdes di setiap kabupaten/kota. Tujuannya sebagai role model juga semacam pelatihan bagi kopdes lainnya.
“Saya tadi sudah memberikan arahan untuk membuat model-model di tingkat provinsi. Lima di masing-masing kabupaten/kota sebagai model. Ini sebagai semacam TOT sebagai model di masing-masing kabupaten,” jelasnya.
Tak hanya itu, mantan Dubes RI untuk Turki itu menjelaskan fokus utama untuk sementara waktu bagi kopdes adalah bidang distribusi. Seperti pendistribusian produk Bulog hingga Pupuk Indonesia. Iqbal menambahkan, kopdes juga akan tetep mengidentifikasi pontensi lokal untuk kemudian dipasarkan melalui kopdes tersebut.
“Sekarang dimulainya dari distribusi dulu, kita bisa mendistribusikan produk Bulog, kemudian PT Pos, Pertamina Lpg, dan pupuk Indonesia. Jadi mana yang bisa dulu kita pakai untuk distribusi. Sambil mengidentifikasi potensi lokal yang bisa dijual ke luar melalui koperasi langsung ke pengguna,” jelasnya.
Terkait modal, Iqbal belum menyebutkan secara spesifik sumber anggaran yang akan dikelola oleh Kopdes. Yang terpenting kata Iqbal, para pengurus koperasi dapat segera mungkin belajar berbisnis.
“Ada cara yang lebih kreatif, jangan sedikit-sedikit daerah. Yang jelas mulai dulu, yang penting upaya temen-temen itu bisa belajar berbisnis, dan perbankan punya refrensi mengenai cash flownya,” pungkasya. (cw-ril).


Comment