Mataram – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, mengumpulkan berbagai elemen masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan perguruan tinggi hingga jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Pertemuan itu spesifik membahas kondisi pasca demonstrasi di Polda NTB dan Gedung DPRD NTB yang dinilai mengganggu stabilitas daerah. Terlebih, aksi unjuk rasa yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat itu berujung pembakaran kantor parlemen.
“Baru saja melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat, para tuan guru, para ustadz, para rektor, dan juga Forkopimda,” ujar Iqbal usai pertemuan, Sabtu (30/8/2025) malam.
Iqbal menegaskan, pertemuan tersebut bertujuan meminta saran dan masukan dari berbagai pihak untuk memastikan kondisi NTB tetap aman dan kondusif di masa mendatang.
“Kita melakukan pertemuan terkait kondisi yang terjadi ini, dan meminta saran serta masukan bagaimana memastikan agar di hari-hari mendatang akan menjadi lebih baik,” tegasnya.
Mantan Duta Besar RI untuk Turki itu menekankan bahwa pemerintah dan masyarakat sepakat menolak segala bentuk kekerasan dalam aksi unjuk rasa. Namun, ia menegaskan demonstrasi tetap harus dihormati sebagai hak masyarakat.
“Intinya dalam pertemuan tadi kita sepakat bahwa mulai saat ini semua akan bersama-sama menyampaikan himbauan menolak kekerasan. Kita tidak menolak demonstrasi, karena itu adalah hak masyarakat, namun kita menolak anarkisnya,” katanya.
Lebih lanjut, Iqbal menegaskan pentingnya persatuan antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga stabilitas daerah. Menurutnya, hanya dengan kondisi yang aman pembangunan dan kesejahteraan masyarakat NTB dapat diwujudkan.
“Kita sepakat bahwa TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat akan bersatu padu, saling bahu membahu, saling membantu untuk memastikan situasi yang kondusif di NTB, karena kita butuh stabilitas ini untuk terus membangun dan mensejahterakan masyarakat,” ungkapnya.
Iqbal pun kembali menghimbau agar seluruh pihak menghindari tindakan anarkis saat aksi unjuk rasa. Sebab, dampak pertama dari instabilitas justru akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami menghimbau semua pihak untuk menghindari anarkis, itu yang paling penting. Karena setiap instabilitas yang terjadi di provinsi ini, yang pertama kali merasakan dampak negatifnya adalah masyarakat sendiri,” pungkasnya.(cw-zal)
Comment