Mataram – Progres pembangunan pelabuhan fasboat yang akan menghubungkan KEK Sanur dan KEK Mandalika di Pantai Kuta Mandalika terus dikebut. Pada rencana awal pembangunan pelabuhan ini bisa dimanfaatkan saat momentum MotoGP 2025.
”Ini belum bisa beroperasi. Jadi momennya ini MotoGP, tapi prinsipnya konektivitas pariwisata. Jadi semua ini tersambung atau terhubung. Untuk seterusnya sih bukan MotoGP aja, cuman momennya paling pas ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan NTB Ervan Anwar mengatakan untuk.
Saat ini, proses perizinan dan legalitas pembangunan dermaga masih berjalan. Menurut Ervan, meski dokumen-dokumen administratif seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sedang diproses, namun secara fisik dermaga telah mencapai sekitar 70 sampai 75 persen.
”Sedang kita proses untuk legalitasnya, izin-izinnya. Bisa kalau perizinannya selesai, tapi kalau dermaga secara fisik belum memungkinkan kan ndak bisa juga. Ada beberapa dokumen, seperti Amdalnya, kemudian lain sebagainya ada di kabupaten, banyak dia,” jelasnya.
Dia menambahkan, penyelesaian pembangunan fisik pelabuhan menjadi kunci agar bisa segera difungsikan, termasuk untuk tahap uji coba.
Menurut Ervan, penggunaan dermaga permanen lebih tepat ketimbang dermaga pelampung karena faktor kedalaman laut dan keamanan.
“Iya butuh, karena ada kedalamannya diperhitungkan, ini kan dermaganya belum jadi. Kita mencoba untuk trial dulu biar ndak jadi masalah nanti,” tandasnya.
Mengenai permintaan layanan kapal cepat, Ervan menilai minat masyarakat dan wisatawan cukup tinggi, apalagi saat event besar seperti MotoGP. Bahkan dulu kata Ervan, pernah dilakukan uji coba dan permintaannya sangat tinggi.
”Apalagi ini kan lagi event MotoGP insyaallah tinggi. Sekarang kita tinggal tunggu penyelesaian fisik dermaganya ini, sanggup ndak ini, ini kan baru penyelesaian 70 atau 75,” tuturnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa meskipun izin belum rampung, rekomendasi dari Dewan Penasihat KEK bisa menjadi dasar untuk trial penggunaan dermaga. Namun, faktor keselamatan dan keamanan akan tetap menjadi pertimbangan utama sebelum dioperasikan.
Untuk rute yang disiapkan pada tahap awal adalah Pelabuhan Sanur ke Mandalika begitupun sebaliknya dengan melewati jalur Nusa Penida.
”Alurnya ini juga perlu kita usulkan. Ini kan cukup tinggi permintaannya karena sama-sama KEK kan di sana juga,” katanya.
Ervan menegaskan rencana pembangunan dermaga kapal cepat ini sebetulnya telah lama dibahas, namun baru dikebut menjelang MotoGP karena faktor teknis dari pihak mitra pengembang. Pun pihak Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) di Bali menekankan pembangunan dermaga ini tetap memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan.
”Cuman kami ngecek juga sama temen-temen Akacindo Bali, jadi prinsipnya kawan-kawan di sana ini kan memerlukan keamanan, keselamatan, itu ndak bisa sembarang jadi sisi dermaganya juga harus jadi perhatian nanti,” ungkapnya.
Dengan adanya pelabuhan kapal cepat di KEK Mandalika, Pemprov NTB berharap mobilitas wisatawan dari Bali ke Mandalika akan semakin mudah, sekaligus mendukung pertumbuhan pariwisata NTB pasca gelaran MotoGP 2025.
”Kita berharap semoga ini segera bisa rampung dan beroperasi, sesuai dengan permintaan Pak Gubernur juga. Tujuan kita kan untuk tidak hanya ketika MotoGP saja tapi ini berlanjut untuk mendukung pariwisata dari sisi konektivitas,” pungkasnya.(cw-ril)
Comment