Mataram – PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) cabang Pelabuhan Lembar menyiapkan 20 armada kapal untuk menghadapi lonjakan penumpang selama ajang MotoGP Mandalika 2025. Armada tersebut mulai disiagakan pada Jumat, 3 Oktober mendatang.
General Manager PT ASDP Lembar, Agus Djoko Triyanto menjelaskan saat ini terdapat 24 kapal di lintasan Lembar – Padang Bai, Bali. Namun, 4 diantaranya sedang menjalani docking atau pemeliharaan tahunan sehingga yang siap beroperasi hanya 20 kapal. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
”Ada 24 kapal di Lembar–Padang Bai namun 4 kapal sedang menjalani docking tahunan. Mengingat tahun kemarin kita melayani maksimal dengan 18 kapal, artinya tahun ini kita dengan 20 unit kapal siap,” ujarnya kepada Wartawan usai rapat koordinasi trasportasi MotoGP 2025 pada Selasa, (30/9/2025).
Agus menjelaskan, lonjakan penumpang diperkirakan akan terjadi pada kendaraan roda dua. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, peningkatannya bisa mencapai 30 persen. Jumlah tersebut jika konversi ke angka penumpang menjadi 82 ribu orang.
”Diperkirakan untuk paling tinggi di roda dua, jadi kita estimasikan dari tren-tren sebelumnya itu di 30 persen peningkatannya. Sekitar 82 ribu untuk penumpang, itu total selama penyelenggaraan,” jelasnya.
Dari angka perkiraan lonjakan penumpang itu, Agus menambahkan bahwa ASDP telah menyiapkan perhitungan dan proyeksi secara matang, agar tidak terjadi kepadatan berlebihan di pelabuhan.
“Artinya gini, kami tetap wajib untuk mengestimasikan, untuk memproyeksikan terjadinya peningkatan itu, artinya kami sudah siap dan sigap dengan jumlah itu,” katanya.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa kesiapan ini penting agar tidak terjadi kepanikan di lapangan bila jumlah penumpang meningkat melebihi perkiraan. Kendati jumlah penumpang dibawah perkiraan, yang terpenting ASDP telah melakukan persiapan.
”Perkara nanti trafiknya tidak sebesar itu, kami sudah siap. Daripada kami mengestimasikan atau memproyeksikan di angka yang lebih rendah, ternyata pada pelaksanaan di lapangan ada peningkatan, nah ini akan membuat kita jadi kalang kabut,” tandasnya.
Saat ini, kata Agus, belum ada tanda-tanda peningkatan signifikan. Namun, pergerakan besar biasanya baru terlihat saat akhir pekan menjelang balapan.
“Saat ini belum ada potensi peningkatan, namun akan kita lihat di hari Jum’at dan hari Sabtu, fiksnya nanti di situ,” tukasnya.
Menurutnya, puncak arus balik akan terjadi pada Minggu malam, 5 Oktober usai penyelenggaraan MotoGP Mandalika. Berdasarkan tren sebelumnya, para penonton cenderung langsung meninggalkan venue secara bersamaan menuju daerah asal melalui jalur Lembar-Padang Bai.
”Dan kita mewaspadai nanti di tanggal 5 saat selesainya penyelenggaraan event, biasanya para pengguna jasa itu akan berbarengan pergi dari venue menuju daerah masing-masing melewati Lembar–Padang Bai,” ulasnya.
Agus menjelaskan, pola kepadatan di tahun-tahun sebelumnya menjadi bahan evaluasi untuk persiapan saat ini. Ia memperkirakan, kepadatan penumpang cenderung terjadi pada malam hari setelah race hari terakhir.
”Cenderungnya kalau dari tanggal 5 nanti, selesai di venue itu malam hari. Berdasarkan tren yang sudah kita lihat, ada peningkatan kita dalam mengakomodir atau mengantisipasi pergerakan masyarakat,” terangnya.
Selain itu, ASDP juga menyiapkan skenario operasional khusus dengan mempercepat waktu sandar kapal jika kepadatan benar-benar terjadi. Waktu sandar yang biasanya dua jam setengah akan dipangkas hingga satu jam setengah, bahkan jika skenario tersebut belum maksimal maka akan diberlakukan skenario tiba berangkat.
”Dari dua setengah jam ke dua jam bahkan mungkin ke satu setengah jam. Kalau memang diperlukan akan kita pakai skenario tiba berangkat. Jadi kapal datang, bongkar kemudian muat langsung berangkat lagi ke Padang Bai,” pungkasnya. (cw-ril)
Comment