Mataram – Penyidik Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) telah menerima hasil uji laboratorium program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram tentang kandungan bakteri pada Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyebabkan sejumlah murid keracunan di sekolah di wilayah Narmada, Lombok Barat. Hasilnya, tersebut menunjukkan adanya kandungan bakteri Escherichia coli (E-Coli)
Kepala Unit Tipidter, Ipda Imamul Akhyar, membenarkan temuan tersebut. Ia menyebut, bakteri ditemukan dalam sejumlah sampel makanan, meski belum dapat dipastikan sumber pencemarannya.
“Sudah kita terima. Ditemukan bakteri di beberapa makanan, tapi bakteri itu bisa juga berasal dari tangan yang belum dicuci sebelum makan,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Jika seluruh data dan keterangan sudah lengkap, pihaknya akan menggelar perkara.
“Ini masih tahap penyelidikan, nanti kalau sudah fix semua, kami akan gelar,” tegasnya.
Imamul menambahkan, setelah menerima hasil uji dari BPOM, pihaknya berencana meminta keterangan ahli gizi lembaga tersebut secara resmi.
“Nanti kami bersurat untuk minta keterangan dari ahli gizi BPOM. Kemarin sudah koordinasi langsung, tapi masih lisan,” jelasnya.
Selain itu, penyidik juga telah memanggil sejumlah saksi, mulai dari pihak Dinas Kesehatan, penyelenggara program, hingga dijadwalkan memanggil tukang masak pada Kamis mendatang.
“Sementara kami minta saksi minta keterangan, sekarang kami sudah panggil pihak dinkes, terus pihak penyelenggara, dan besok Kamis kami panggil tukang masak,” pungkasnya.
Kasus ini mencuat setelah enam peserta didik di dua sekolah, yakni SDN 1 Nyurlembang dan SDN 1 Selat, Kecamatan Narmada, mengalami keracunan usai menyantap makanan MBG. Mereka harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami mual dan sakit perut.
Pihak sekolah segera melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian. Penyidik kemudian memeriksa sejumlah saksi, termasuk pihak pelapor, pengelola dapur MBG, hingga ahli gizi. Sampel makanan juga dikirim untuk diuji ke BPOM, hingga akhirnya keluar hasil adanya bakteri E-coli.(cw-zal)
Comment