Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat nilai transaksi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di area Lombok Sumbawa Festival selama gelaran MotoGP Mandalika 2025 mencapai Rp 1 miliar.
Dari total tersebut, 60 stand UMKM binaan Pemprov NTB menyumbang transaksi hingga Rp 500 juta, sementara sisanya berasal dari UMKM Lombok Tengah.
“Tidak ada yang transaksi di bawah Rp 10–12 juta. Bahkan ada UMKM sampai Rp 22 juta, dia dapat hadiah Handphone (HP) dari Bank Indonesia karena banyak transaksi pakai QRIS,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Ahmad Masyhuri Selasa (14/10/2025).
Masyhuri menjelaskan, capaian tahun ini melampaui realisasi MotoGP 2024 yang mencapai Rp 400 juta. Ia optimistis target Rp 500 juta dari UMKM binaan Pemprov NTB sudah terlampaui.
“Target Rp 500 juta Inshaallah terlampaui. Tahun kemarin Rp 400 juta. Untuk nilai transaksi dalam satu UKM belum kita tahu, tapi paling rendah 12 juta dalam dua hari,” ujarnya.
Menurutnya, seluruh pelaku UMKM yang berpartisipasi di Lombok Sumbawa Festival (LSF) tidak dikenai biaya sewa stan maupun pungutan lainnya.
“Saya clear-kan, tidak ada pembayaran apa pun di UMKM, tidak ada penarikan pajak,” tegasnya.
Untuk event MotoGP 2026, Pemprov NTB berencana menambah jumlah stan hingga 200 unit serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan tahun ini.
“Kita evaluasi satu bulan setelah event. Saya pastikan tidak ada UMKM yang rugi. Harga juga selama event MotoGP merakyat, murah meriah. Jadi wajar ada harga naik karena kelebihan permintaan pasti harganya merangkak. Dari Rp 15 ribu dijual Rp 30 ribu,” pungkasnya. (cw-buk)
Comment