Mataram – Duka mendalam menyelimuti keluarga NiMade Vaniradya Puspa Nitra (19), mahasiswi Universitas Mataram (Unram) yang ditemukan tewas mengenaskan di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, pada Rabu (27/8/2025).
Ayah korban, Ketut Nitra Bagia, mengaku sudah memiliki firasat buruk saat mengetahui Radit, teman anaknya, ditemukan lebih dulu dalam keadaan terluka parah.
“Sempat saya berpikir anak saya tidak akan selamat ketika melihat kondisi Radit. Tapi saya tetap bertekad, hidup atau mati, anak saya harus saya temukan,” ujarnya di kediamannya, Kamis (28/8/2025).
Ketut menjelaskan, biasanya Vani selalu memberi kabar apabila pulang terlambat. Namun, malam itu nomor ponselnya tidak aktif sama sekali.
“Itu yang bikin kami curiga, akhirnya kami melapor ke polisi,” katanya.
Firasat serupa juga dirasakan paman korban, I Wayan Sastra Bagia. Ia mengaku sempat merasakan tanda-tanda aneh sebelum keponakannya ditemukan meninggal.
“Waktu itu lampu rumah saya tiba-tiba mati. Saya sempat abaikan, tapi setelah kejadian ini baru saya sadari firasat itu ada hubungannya dengan hilangnya ponakan saya,” tuturnya.
Firasat keduanya akhirnya terbukti ketika Vani ditemukan tidak bernyawa sekitar 100 meter dari lokasi Radit ditemukan. Suasana duka menyelimuti rumah keluarga korban di Pajang Barat, Kota Mataram.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Universitas Mataram (Unram), Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19), warga Pajang Barat, Mataram, ditemukan tewas di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Rabu (27/8/2025). (cw-buk)
Comment