Mataram – Cuaca ekstrem melanda wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (6/7/2025) sore. Hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan banjir, pohon tumbang, hingga satu unit kendaraan terseret arus.
Informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid menyebutkan bahwa cuaca buruk terjadi sejak pukul 12.00 hingga 17.20 WITA, akibat aktivitas awan Cumulonimbus. BMKG bahkan mencatat nilai reflektifitas lebih dari 30 dBZ di wilayah terdampak, yang mengindikasikan intensitas hujan tinggi.
“Berdasarkan pantauan radar, hujan lebat terjadi sejak siang hingga sore dan memicu genangan serta pohon tumbang di sejumlah titik,” ungkap Forecaster on Duty BMKG ZAM dalam laporan resmi dikutip WartaSatu.
Adapun sejumlah dampak yang tercatat hingga saat ini antara lain, banjir setinggi lutut di Perumahan Taman Mandalika, Sandubaya, genangan di Karang Keciang dan Getap, Cakranegara, pohon tumbang di Jalan Langko, Mataram, sebuah mobil terseret arus banjir di Cakranegara, genangan juga terpantau di wilayah Narmada, Lombok Barat.
“Penyebab cuaca ekstrem ini karena pengaruh gelombang atmosfer skala rendah (low frequency), serta kelembapan udara yang tinggi di lapisan 850–700 mb, berkisar antara 70–90 persen,” jelas BMKG.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BMKG telah tiga kali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada hari yang sama, masing-masing pukul 11.40–14.00 WITA, 13.50–16.30 WITA, dan 16.30–19.30 WITA. Informasi tersebut telah diteruskan ke sejumlah stakeholder, termasuk BPBD, Pusdalops, serta forum kebencanaan NTB.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang, dan puting beliung, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan. Masyarakat juga diminta mengakses informasi cuaca melalui kanal resmi seperti website BMKG, aplikasi Info BMKG, serta call center 196. (cw-buk)
Comment