Mataram – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Mataram mengusulkan program zero waste freeday diterapkan untuk menangani masalah sampah yanhmg masih menjadi momok bagi Kota Mataram.
Anggota DPRD Kota Mataram, Haris Maulana mengatakan Zero Waste Freeday merupakan usulan kampanye sosial berbasis gotong royong untuk membangun kembali kesadaran kolektif masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
“Masalah sampah ini memang harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Saya malah ingin seperti waktu kecil dulu, ada kegiatan gotong royong bersihkan sampah, misalnya tiap Jumat, Sabtu, atau Minggu di tiap kelurahan,” ujar politisi Partai Golkar tersebut, Selasa (22/7/2025).
“Siapa tahu ke depan kita bisa adakan Zero Waste Freeday. Ini bukan hanya soal bersih-bersih, tapi membangun budaya cinta lingkungan,” tambahnya.
Menurut Haris, penyelesaian persoalan sampah tidak bisa dibebankan semata kepada pemerintah. Dibutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat lintas elemen, mengingat Kota Mataram adalah kota heterogen yang dihuni oleh berbagai kelompok suku dan pendatang dari luar daerah.
Menurutnya program ini juga berkaitan dengan implementasi Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang larangan membuang sampah sembarangan yang belum berjalan optimal karena minim sosialisasi.
“Kalau masyarakat pendatang tidak diberi edukasi rutin, mereka tidak akan tahu ada aturan itu,” tegasnya.
Untuk itu, ia menyarankan agar Pemerintah Kota Mataram tidak hanya mengintensifkan sosialisasi, tapi juga turut hadir dalam kampanye lingkungan dengan memberikan insentif atau penghargaan.
“Misalnya, tiap pekan ada lomba kebersihan antar lingkungan yang digelar bareng Zero Waste Freeday. Kampanye ini bisa jadi cara efektif membangun kepedulian warga terhadap kebersihan kota,” tutupnya. (cw-buk).
Comment