Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB bersiap melakukan revitalisasi besar-besaran terhadap Gelanggang Olahraga (GOR) 17 Desember, Turida, Kota Mataram, sebagai bagian dari persiapan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 bersama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua KONI NTB, Mori Hanafi mengatakan bahwa perbaikan gedung olahraga tersebut akan mencakup renovasi stadion utama, pembangunan fasilitas pendukung seperti arena pencak silat, wisma atlet, serta sejumlah fasilitas umum lainnya.
”Insyaallah untuk perbaikannya anggarannya kurang lebih Rp700 miliar. Untuk venue lainnya nanti kita bahas. Sekarang fokus di situ dulu, sambil menunggu ruang fiskal pemerintah pusat,” ujarnya usai rapat pengurus KONI NTB pada Rabu, (29/10/2025).
Revitalisasi GOR Turida direncanakan akan mulai dikerjakan pada akhir 2026, setelah dilakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED) pada awal tahun yang sama.
Mori menegaskan, pembangunan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kesiapan NTB sebagai tuan rumah PON 2028. Selain pembenahan infrastruktur, persiapan juga dilakukan melalui pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB 2026, yang akan digelar dengan konsep berbeda.
Porprov 2026 rencananya akan berlangsung di 10 kabupaten/kota di NTB sebagai ajang simulasi penyelenggaraan PON. Setiap daerah akan menjadi tuan rumah untuk cabang olahraga (cabor) tertentu, sesuai dengan rencana distribusi pertandingan di PON nanti.
”Kenapa harus di Sumbawa, Bima, atau Lombok Timur? Karena nanti ada cabor-cabor PON yang akan dipertandingkan di kabupaten itu. Jadi Porprov ini juga menjadi ajang latihan bagi tuan rumah,” jelasnya.
Meski begitu, Anggota DPR RI itu mengakui bahwa persiapan menuju PON 2028 bukan hal yang mudah. Selain keterbatasan anggaran daerah, KONI NTB juga perlu menyiapkan program pelatihan daerah (Pelatda) yang cukup besar agar prestasi atlet NTB bisa meningkat saat menjadi tuan rumah.
”Kalau kita ingin masuk lima besar nasional dengan 60 medali emas, maka Pelatda harus dimulai sejak 2026. Tapi tentu butuh anggaran besar. Kita akan cari formulanya supaya tetap efisien tapi maksimal,” tuturnya.
Politisi Partai NasDem itu juga menegaskan, Porprov 2026 akan mempertandingkan sekitar 51 cabang olahraga, menyesuaikan dengan jumlah cabor di PON. Beberapa cabor yang tidak masuk agenda PON tetap akan diakomodir dalam Porprov sebagai bentuk pembinaan berkelanjutan.
”Karena di PON aja udah cabornya hampir segitu. Ada cabor yang secara tradisi udah selalu main di Porprov tapi dia nggak ikut PON. Jadi itu tetap akan kita akomodir dia ikut di Porprov,” pungkasnya. (ril)
 
            
        

 
                                                             
                     
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
                         
                                 
                                 
                                
Comment