Pembangunan
Home » Dishub Mataram Evaluasi Desain Median Jalan Simpang 3 Sapari Dharma Raya

Dishub Mataram Evaluasi Desain Median Jalan Simpang 3 Sapari Dharma Raya

Median jalan yang rusak imbas terjadinya 3 Laka Lantas di Simpang 3 Sapari Dharma Raya Bertais, Rabu (22/10/2025). (dok. Buk)

Mataram – Simpang tiga Sapari Dharma Raya di Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, menjadi sorotan setelah berulang kali terjadi kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) dalam dua bulan terakhir. Lokasi yang menghubungkan Jalan Mataram–Sikur itu dinilai berpotensi membahayakan pengguna jalan akibat minim penerangan dan desain median jalan yang tidak ideal.

Informasi yang dihimpun menunjukkan, sedikitnya tiga kecelakaan terjadi di titik tersebut sepanjang September hingga Oktober 2025. Dari pantauan di lapangan, sisa puing kendaraan dan median jalan yang rusak masih terlihat di lokasi.

Selain itu, lampu lalu lintas (traffic light) di simpang tersebut juga dilaporkan tidak berfungsi selama dua bulan terakhir, menyebabkan pengendara kerap melanggar lampu merah dan menimbulkan kemacetan.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram, Zulkarwin, menyatakan pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata letak median jalan dan sistem penerangan di lokasi tersebut, dengan berkoordinasi bersama Satlantas Polresta Mataram dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).

12 Paket Proyek Pemprov NTB Tahun 2025 Batal Dieksekusi

“Dalam beberapa kesempatan kami sudah berkomunikasi dengan Kasatlantas dan pihak BPTD terkait posisi median jalan di Simpang 3 Sapari Dharma Raya, karena kami menduga desain dan penempatan median ini menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan,” ujar Zulkarwin, Rabu (22/10/2025).

Ia menyoroti bahwa pemasangan stiker reflektif sebagai solusi sementara penerangan ternyata tidak efektif mencegah kecelakaan.

“Kami sudah pasang stiker reflektif, tapi tetap saja tertabrak. Mungkin ada masalah pada manuver kendaraan yang terhalang median. Hal-hal seperti itu akan kita bahas lebih dalam,” ungkapnya.

Dishub, lanjutnya, akan melakukan survei ulang dan kajian teknis untuk menentukan langkah korektif yang tepat, termasuk kemungkinan revisi posisi median jalan agar sesuai dengan volume kendaraan yang terus meningkat.

“Mungkin dulu penempatannya kurang dikaji dengan kondisi lalu lintas saat ini. Kami akan evaluasi apakah median terlalu maju atau butuh penyesuaian desain supaya lebih aman,” jelas Zulkarwin.

Inspektorat NTB Kejar Deadline Temuan BPK Rp 237 Miliar dalam LKPD 2024

Sementara itu, pengendara asal Lombok Tengah, Lalu Yasin Abdul Aziz, mengaku selalu waspada saat melintas di simpang tersebut, terutama pada malam hari.

“Kalau malam pembatas jalannya nggak kelihatan. Saya juga pernah hampir tabrakan waktu itu, untung nggak parah,” ujarnya. (buk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share