Lombok Utara – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Utara (KLU) memastikan akan melakukan evaluasi dan penguatan terhadap Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menyusul kasus pembunuhan yang menimpa Mahasiswi Universita Mataram (Unram) di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Dispar KLU, Karmelius Yohanes Molo mengatakan, bahwa langkah ini dinilai penting untuk menjaga keamanan, kenyamanan, sekaligus citra pariwisata daerah.
Ia juga menegaskan, bahwa Pokdarwis sebagai pengelola destinasi wisata memiliki peran strategis dalam memastikan keamanan kawasan wisata.
“Kita nanti akan lakukan penguatan Pokdarwis, karena mereka selaku pengelola tempat wisata akan kita ingatkan. Pariwisata ini bisnis yang membutuhkan keamanan dan kenyamanan,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Selasa (2/9/2025).
Ia menekankan, tanpa jaminan rasa aman dan nyaman, wisatawan enggan berkunjung, sehingga akan berdampak langsung pada sektor pariwisata.
“Saya beberapa kali ke lokasi (Pantai Nipah), terlihat sudah mulai sepi, ini kan dampaknya” ujarnya.
Karena itu, lanjut Karmelius, Dispar telah menyiapkan program peningkatan kapasitas Pokdarwis melalui pelatihan berbasis Attitude, Skill, dan Knowledge (ASK).
“Program yang kita berikan menyentuh pada peningkatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Salah satunya melalui materi tentang hospitality, agar bagaimana kita sebagai pengelola memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung,” jelas Karmelius.
Menurutnya, kasus sekecil apapun yang terjadi di destinasi wisata berpotensi mencoreng citra daerah. Karena itu, keterlibatan aktif masyarakat melalui Pokdarwis menjadi garda terdepan dalam menjaga kepercayaan wisatawan untuk tetap datang ke Lombok Utara.
“Karna satu kejadian sekecil apapun akan sangat berdampak, karna pariwisata ini kan bisnis yang mebutuhkan keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya. (cw-buk)
Comment