Mataram – Komisi IV DPRD Provinsi NTB yang membidangi urusan infrastruktur mendukung penuh rencana Pemprov NTB untuk membangun jalan tol yang menghubungkan pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat – pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur.
Ketua Komisi IV DPRD NTB, Hamdan Kasim mengatakan bahwa dari awal pihaknya mendukung penuh rencana jalan tol tersebut. Sebab jalan tol tersebut juga sudah lama diharapkan masyarakat lantaran kondisi jalan yang ada sekarang ini sudah sangat padat.
“Tentu kita sangat mendukung penuh rencana itu, dan saya percaya seluruh masyarakat NTB juga mendukung. Karena memang tol Lembar – Kayangan ini bisa mengurai kemacetan jalan Mataram – Kayangan selama ini”, kata Hamdan kepada Wartawan, pada Selasa 17 Juni 2025.
Lebih lanjut disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar itu bahwa proyek tersebut sudah memasuki tahap pra Feseability Study (FS). Sehingga tinggal dilanjutkan ketahapan berikutnya. “Saya dapat informasi juga progressnya sudah pra FS itu. Biar ini terwujud kita harus dukung penuh,’ tegasnya.
Hamdan menyadari bahwa pembangunan jalan tol tersebut akan menelan anggaran besar. Namun menurut Hamdan, pengalokasian anggarannya dapat diatur dengan skema multi years atau bertahap. “Walaupun akan menelan anggaran sangat fantastis, skemanya anggarannya bisa multi years,” katanya.
Lebih jauh disampaikan pihaknya di DPRD NTB siap memberikan dukungan dari sisi alokasi untuk anggaran pendukung pembangunan jalan tol itu. Misalnya untuk pembebasan lahan yang menjadi kewajiban dari pemerintah daerah.
Melihat progres rencana pembangunan jalan tol tersebut, Hamdan mengaku sangat optimis bahwa mega proyek ini akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat. Lantaran NTB merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di dunia.
“Daerah kita sudah menjadi salah satu destinasi wisata prioritas nasional dan terbaik di dunia. Karena itu saya yakin pemerintah pusat akan berikan full support atas rencana tersebut,” jelasnya.
Diketahui bahwa pihak PUPR Provinsi NTB menyampaikan mega proyek tol Lembar – Kayangan tersebut tengah dalam proses penyusunan feseability study. Nantinya, proses tersebut akan didampingi oleh Direktorat Jendral Bina Marga Kementerian PUPR. Disinyalir mega proyek tersebut akan menelan biaya hingga Rp22 triliun. (cw-ril)
Comment