Mataram – Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaeda memastikan kerja-kerja anggota wakil rakyat tidak mengendor meski kantor utamanya ludes terbakar oleh demonstran pada Sabtu, 30 Agustus lalu.
Hal itu ditegaskan Isvie pada Selasa (2/9/2025) kepada Wartawan di Mataram. “Saya kira sesuai dengan mekanisme, dan kita tidak akan mengendorkan kinerja kita meskipun ruangan kita terbakar,” ujarnya.
Politisi senior partai Golkar itu menyebut yang terpenting saat ini adalah semua agenda yang telah ditetapkan oleh Badan Musyawarah (Banmus) tetap berjalan sebagaimana yang dijadwalkan. Lantaran lanjut Isvie, terdapat kepentingan rakyat di dalamnya.
“Semua urusan demi agar kepentingan rakyat tidak terganggu, kerja-kerja DPRD dengan baik dan sesuai dengan dimandatkan jadwal Banmus,” jelasnya.
Menengok peristiwa pembakaran Kantor DPRD NTB oleh para demonstran pada beberapa hari lalu, Isvie menyebut harus dijadikan bahan introspeksi guna membuka ruang yang seluas-luasnya dalam menerima aspirasi rakyat. Ia juga berencana akan membuat ruang khusus untuk menampung aspirasi tersebut.
“Harus, kita harus jauh lebih baik. Memberikan ruang untuk menerima aspirasi masyarakat seluas-luasnya, mungkin kemarin tidak cukup banyak. Lalu kami nanti kalau boleh membuat satu tempat untuk menerima aspirasi, saya kira kedepan jauh lebih baik,” tandasnya.
Terkait kerugian dari peristiwa tersebut, Isvie mengatakan tidak menghiraukan soal itu. Yang terpenting kata Isvie, pihaknya tetap bisa menjalankan fungsi dengan baik di tengah kondisi kehilangan kantor.
“Pikiran kami adalah bagaimana menjalankan tugas-tugas, tidak berpikir soal kerugiannya. Biar kerugian itu urusan aparat yang lain yang bisa menghitung. Intinya bagi saya yang utama adalah bagaimana kerja DPRD bisa berjalan dengan baik,”
Lebih jauh, Isvie menegaskan DPRD NTB tidak akan membahas soal kenaikan tunjangan. Ia menyebut besaran yang diterima saat ini sudah mencukupi. Suasana kebatinan rakyat di tengah kondisi ekonomi yang tidak baik harus dipahami oleh para anggota dewan tegas Isvie.
“Saya kira tidak, tidak ada yang berbicara soal itu (kenaikan tunjangan DPRD NTB), apa yang sudah diterima sudah cukup. Sementara kita ikutin kebatinan masyarakat, pahami suasana penderitaan rakyat juga harus kita ikut merasakan, tidak perlu kita bicara soal tunjangan,” pungkasnya. (Cw-ril)
Comment