Mataram – Warga Lingkungan Pamotan, Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara masih bertahan di posko pengungsian dengan kondisi serba terbatas. Padatnya hunian dan kurangnya fasilitas dasar memicu berbagai persoalan kesehatan, mulai dari penyakit kulit hingga kasus serangan jantung pada lansia.
Posko penampungan sementara yang didirikan di bekas kantor kelurahan kini menjadi rumah bagi 13 kepala keluarga (KK) dengan 55 jiwa, termasuk di antaranya 15 lansia dan 13 anak-anak. Setiap ruangan bisa diisi hingga 20 orang, memaksa beberapa warga dewasa memilih tidur di luar ruangan.
“Anak-anak banyak yang kena gatal-gatal, ada yang sampai bernanah di kaki dan tangan. Lansia juga mulai ikut terkena,” ujar I Putu Weni, Koordinator Posko Pamotan, saat ditemui, Selasa (22/7/2025).
Menurut Weni, kondisi lingkungan yang terlalu padat dan sirkulasi udara yang minim menjadi pemicu utama penyebaran penyakit di antara warga. Selain itu, satu orang lansia bahkan mengalami serangan jantung akibat tekanan psikologis selama berada di pengungsian.
“Banyak dari mereka yang kepikiran terus tiap malam, khawatir apakah akan dapat bantuan atau tempat tinggal lagi. Untungnya, pelayanan kesehatan cukup cepat, Puskesmas Taliwang langsung tanggap,” tuturnya.
Burhan Juliadi, pengungsi lainnya menceritakan bahwa ia rela tidur di luar demi memberi ruang bagi balita dan lansia di dalam ruangan.
“Kalau malam dingin sekali, tapi mau bagaimana lagi. Kita pasrah saja,” katanya.
Di tengah kondisi sulit ini, Pemkot Mataram memastikan bahwa pemulihan pascabencana menjadi prioritas utama. Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menyebut perbaikan rumah warga terus dikebut, termasuk pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban terdampak.
“Perbaikan rumah dilakukan bertahap. Ada yang sudah mulai pasang pondasi, ada juga yang pengerjaannya sudah berjalan beberapa hari. Untuk Pamotan, mungkin sekitar 10 hari huntaranya bisa selesai,” kata Mohan.
Meski belum bisa merinci besarnya kerugian akibat banjir, Pemkot Mataram menegaskan bahwa pendataan dan asesmen di lapangan masih berjalan dan akan dijadikan dasar untuk proses rehabilitasi dan bantuan lanjutan. (cw-buk)
Comment