Hukum & Kriminal
Home » Guru Ngaji di Kota Mataram Cabuli Muridnya Hingga Berulang Kali

Guru Ngaji di Kota Mataram Cabuli Muridnya Hingga Berulang Kali

Ruang Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)

Mataram – Seorang guru ngaji inisial HB (35) di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram diduga mencabuli anak muridnya hingga berkali-kali yang dilakukan di rumah Taman Pendidikan Al-qur’an (TPQ) miliknya. Pelaku melancarkan aksinya dengan cara mencari kesalahan korban.

Aksi cabul tersebut pertama kali dilakukan sejak tahun 2022, saat para korban mulai mengikuti kegiatan mengaji bersama pelaku. Berdasarkan keterangan salah satu korban, pelecehan tidak hanya terjadi sekali, tetapi telah dilakukan hingga belasan kali.

“Pelecehan mulai 2022 ketika mereka mulai ngaji disitu, dan sudah berulang kali, korban yang pertama bilang kurang lebih 12 kali,” Jelas Kasubnit I Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram Aiptu Sri Rahayu, Rabu (30/7/2025).

Sri menjelaskan, kronologi aksi bejat pelaku bermula saat seluruh murid saling menyimak bacaan secara berpasang-pasangan. Dalam situasi tersebut, pelaku memanfaatkan kelengahan untuk mengajak salah satu korban ke sudut ruangan.

DPRD NTB Minta Gubernur Perbaiki Tata Kelola Aset, Iqbal Jawab Tegas

Di sana kemudian, pelaku mulai mencubit bagian sensitif korban dan merangkulnya sambil tetap berpura-pura mengaji.

“Dia (pelaku) ambil kesempatan ketika si anak anak ini saling simak, jadi dia suruh duduk merapat, dan ketika melihat situasi aman ada kesempatan dia cubit kek kek gitu, terus di rangkul sambil ngaji,” jelasnya

Ia menjelaskan, motif pelaku dalam melancarkan aksinya dengan cara manipulatif. Ia kerap mencari-cari kesalahan para murid, mulai dari alasan sepele hingga membuat anak merasa bersalah.

Pelaku bahkan tak segan memukul dengan rotan atau mendiamkan mereka sebagai bentuk hukuman. Namun setelah itu, ia justru mendekat dan merangkul korban secara tiba-tiba.

“Motifnya dia mencari cari kesalahan anak anak ini kadang, ada yang dipukul pakai rotan pokoknya di cari kesalahan, kemudian tidak diajak ngomong, tapi nanti tiba tiba merangkul,” ungkapnya.

Polisi Temukan Beras Oplosan Milik ASN asal Lombok Tengah

Hingga saat ini, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram telah memeriksa dua anak yang menjadi korban. Olah tempat kejadian perkara (TKP) juga tengah direncanakan. Namun, berdasarkan informasi terakhir, TPQ tempat pelaku mengajar telah tutup, dan terduga pelaku dilaporkan telah kabur bersama istrinya.(cw-zal)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share