Mataram – Pemprov NTB tengah mengkaji ulang konsep Wisata Halal atau Wisata Ramah Muslim yang saat ini menjadi salah satu konsep dalam mengembangkan pariwisata di daerah dengan julukan seribu masjid ini.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia mengatakan saat ini pihak evaluator dari Global Muslim Travel Indeks (GMTI) dengan Kementerian Pariwisata RI sedang melakukan penilaian terkait bagaimana model pengembangan dan penerapan wisata ramah muslim di NTB.
“Pariwisata halal ini kan memang terus digaungkan, ini kebetulan kita kedatangan tim penilai, dari Muslim Travel Indeks. Ini lagi dikaji, lagi di dinilai, mudah-mudahan kita bisa mengembangkan, intinya kita siap,” jelasnya pada Jum’at, (15/8/2025).
Aulia pun menegaskan, wisata halal yang kemudian disebut wisata ramah muslim masih menjadi salah satu agenda besar Pemprov NTB dalam upaya mendongkrak kunjungan wisatawan, khususnya dari kalangan muslim.
Ia menyebut program tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kan sudah jelas di RPJP sudah masuk, di RPJMD sudah masuk, sebenarnya bukan pariwisata halal tapi wisata muslim friendly, ramah muslim,” ujarnya.
Ada empat indikator tolak ukur dalam menentukan kelayakan wisata ramah muslim kata Aulia, salah satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana memberikan pelayanan prima kepada para wisatawan muslim di setiap destinasi.
“Kan ada empat indikator akses, di mana salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah indikator servisnya. Kalau secara sederhananya ini kan bagaimana muslim itu benar nyaman untuk melaksanakan pariwisata di suatu destinasi,” tukasnya.
Ia menegaskan sebetulnya tak ada perbedaan mendasar antara wisata halal dan wisata ramah muslim yang saat ini tengah digodok. Hanya saja, penilaian yang dilakukan hari ini oleh GMTI dari Kemenpar untuk menilai sejauh mana konsep yang tepat dalam penerapannya di NTB.
“Tidak ada perbedaan, sama aja, ini kalau kita mau merujuk GMTI namanya, Global Muslim Travel Indeks, dari Kemenpar, menilai posisi dari sisi konsep pariwisata ini dimana,” pungkas Aulia.(cw-ril).
Comment