Mataram – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi NTB menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwi) yang diikuti oleh Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) DPC PPP 10 Kabupaten/Kota se NTB pada Senin (8/9/2025) di Mataram.
Mukerwil dan Mukercab bersama tersebut agenda utamanya adalah memutuskan arah dukungan kepada calon Ketua Umum pada Muktamar X DPP PPP pada 27-29 September 2025 di Jakarta.
Adapun keputusan yang dihasilkan yakni menetapkan mendukung dan memenangkan H Muhammad Murdiono sebagai calon Ketua Umum DPP PPP periode 2025-2030 pada Mukernas X.
“DPW PPP NTB setelah melakukan Mukerwil dan Mukercab DPC PPP se NTB. Dengan ini memutuskan, menetapkan mendukung dan memenangkan bapak H Muhammad Murdiono sebagai Ketua Umum DPP PPP periode 2025-2030,” ucap Sekretaris DPW PPP NTB, H Mohammad Akri membacakan keputusan Mukerwil.
Sementara itu Ketua DPW PPP NTB, H Muzihir dalam penjelasannya terkait arah dukungannya pada Muktamar X DPP PPP tersebut. Lantaran sampai dengan saat ini, tidak ada figur lain yang siap untuk maju sebagai calon Ketua Umum, baik dari Internal maupun eksternal selain Murdiono.
“Memang kemarin banyak yang berspekulasi, terutama calon dari eksternal. Tapi semua tidak jelas, ada yang mundur secara teratur dan tidak ada kejelasan. Sampai dengan sekarang ini hanya beliau (Murdiono) yang jelas,” ungkap Muzihir.
Adapun alasan lainnya yakni PPP butuh sosok figur Ketua umum dari internal kader yang betul-betul ingin berjuang untuk membebaskan partai. Lebih-lebih setelah PPP tidak lolos ke parlemen pada pemilu 2024 lalu.
“Memang banyak kandidat yang sedang berselancar, tapi kita perlu perhatikan kualitas. Karena kita tidak ada di Senayan, untuk hidupi partai ini tidak sekedar jadi Ketum, tapi jelas butuh tenaga pikiran dan dana. Dan pak Murdiono berkomitmen akan menebus kesalahan kita semua sehingga partai ini tidak lolos ke Senayan,” jelasnya.
Setelah keputusan tersebut di ambil, Muzihir pun menyerukan kepada jajaran pengurus DPC PPP se NTB agar tidak lagi bermanuver di arena Muktamar nanti. Apapun dinamika politik yang terjadi, agar NTB tetap bulat pada keputusan awal.
“Kita sudah membuat kesepakatan dan pemahaman bersama, maka tidak ada riak-riak diluar. Kita di NTB cukup kita berdinamika disini, kalau sudah di Jakarta segala sesuatunya serahkan ke Ketua DPW, insyaallah saya pasti amanah,” pungkasnya.
Comment