Pemerintahan
Home » Lale Syifa Sentil Mohan Soal Tumpukan Sampah di Sekitar Gudang Bulog Mandalika

Lale Syifa Sentil Mohan Soal Tumpukan Sampah di Sekitar Gudang Bulog Mandalika

Anggota DPR RI Lale Syifaunnufus saat di lokasi tumpukan sampah di sekitar Gudang Bulog Mandalika yang berada di kompleks pergudangan Cakranegara II. (dok. Ist)

Mataram – Kondisi tumpukan sampah yang menggunung di area Kompleks Pergudangan Cakranegara II, tepatnya di sekitar Gudang Bulog Mandalika, kembali menuai sorotan tajam. Kali ini, kritik datang dari Anggota DPR RI, Lale Syifaunnufus.

Dia menilai keberadaan sampah tersebut telah mencoreng citra Kota Mataram dan membahayakan kualitas pangan masyarakat.

Menurutnya, tumpukan sampah yang menimbulkan bau menyengat dan berpotensi menjadi sarang penyakit. Lokasi pembuangan sampah itu tidak layak kerana di dekat gudang penyimpanan beras yang menjadi stok utama bagi masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Waktu saya berkunjung ke sana, baunya luar biasa. Miris rasanya melihat beras konsumsi masyarakat disimpan tak jauh dari gunungan sampah,” ujar Lale Syifaunnufus, Kamis (23/10/2025).

Eks Kadis Dikbud NTB Kembali Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Chromebook

Ia mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram untuk segera mengambil langkah tegas dalam mensterilkan area tersebut. Lale Syifa menegaskan, secara aturan lingkungan maupun kesehatan, keberadaan tumpukan sampah di kawasan penyimpanan bahan pangan jelas tidak dibenarkan.

“Pemkot harus segera bersihkan. Ini bukan hanya soal estetika kota, tapi soal kesehatan publik dan keamanan pangan,” tegasnya.

Selain mencemari lingkungan, lokasi pembuangan sampah itu juga dinilai tidak pantas karena berada dekat dengan jalan utama, area perkantoran, dan pemukiman warga.

“Ini di tengah kota loh, banyak kantor dan rumah di sekitarnya. Kok bisa dijadikan tempat buang sampah?” ujarnya heran.

Politisi Partai Gerindra itu juga menyinggung insinerator pengelolaan sampah yang sebelumnya telah diluncurkan oleh Pemkot Mataram. Ia menilai pemerintah tidak memiliki alasan untuk abai terhadap penanganan sampah, terlebih jika fasilitas pengelolaan sudah tersedia.

Kuasa Hukum Radiet Ancam Surati Mabes Polri Gegara Laporan di Polda NTB Tak Digubris

“Insineratornya itu difungsikan dong. Jangan sampai warga NTB tidak tahu kalau beras yang mereka konsumsi disimpan di dekat tumpukan sampah,” sindirnya.

Dia menyebut pihaknya akan membawa persoalan ini ke tingkat pusat untuk dibahas lebih lanjut, termasuk soal izin operasional insinerator yang sebelumnya menjadi kendala Pemkot Mataram.

“Kami akan komunikasikan masalah ini di parlemen agar ada penyelesaian yang jelas,” ujarnya.

Sementara itu, Mahli, salah satu pedagang kaki lima di sekitar lokasi, mengaku resah dengan bau menyengat yang hampir setiap hari muncul dari arah tumpukan sampah.

“Baunya itu nggak hilang-hilang. Seharian bisa nyengat terus. Nggak tahu juga kenapa nggak diangkut-angkut,” keluhnya.

Polisi Ringkus 7 Pria Saat Pesta Sabu Bersama 2 LC di Kota Mataram

Ia berharap pemerintah segera menemukan solusi permanen, sebab kondisi tersebut sudah lama mengganggu aktivitas warga sekaligus merusak citra Kota Mataram yang dikenal dengan tagline Kota Mataram Harum. (Buk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share