Mataram – Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, mengunjungi warga terdampak penggusuran Pondok Prasi yang kini menempati Rusunawa dan Hunian Sementara (Huntara) di Bintaro, Rabu (2/7/2025). Mohan berkomitmen akan menambah sejumlah fasilitas yang masih belum tersedia.
Pantauan WartaSatu, kedatangan Mohan disambut hangat oleh warga yang sebagian besar baru saja dipindahkan dari lahan sengketa di Ampenan. Warga menyampaikan sejumlah keluhan, mulai dari belum tersedianya area bermain anak, tempat mencuci pakaian, hingga permintaan dapur pribadi di tiap unit.
Salah satu warga terdampak, Masri, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah. Meski berharap lokasi Huntara bisa dijadikan hunian permanen, ia mengaku telah mengikhlaskan rumah lamanya yang digusur.
“Saya sudah tua, harapannya jangan dipindah lagi. Tempat ini kalau bisa dijadikan tempat tetap saja,” ungkapnya dengan nada haru.
Sementara itu, Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, mengatakan, pihaknya sudah berkeliling di Rusunawa tersebut. Ia melihat, terdapat sejumlah fasilitas umum yang perlu dibangun agar warga nyaman tinggal di sana.
“Ada beberapa usulan warga yang langsung kita tindaklanjuti. Saya sudah minta camat agar segera menambah fasilitas seperti taman bermain anak, tempat mencuci, dan dapur untuk masing-masing unit,” kata Mohan.
Mohan mengapresiasi kekompakan warga di lokasi baru yang dinilainya menjadi modal penting untuk menjaga lingkungan hunian tetap tertib dan nyaman. Ia menekankan bahwa relokasi ini adalah solusi terbaik bagi penyelesaian konflik lahan di Pondok Prasi.
“Alhamdulillah, warga bersyukur dan mau bekerjasama menjaga tempat ini. Pemerintah juga berterima kasih karena salah satu persoalan sosial bisa kita tangani dengan baik,” ujarnya.
Ketua DPD I Partai Golkar NTB ini mengata, kini sebanyak 18 Kepala Keluarga (KK) telah resmi menempati Rusunawa dan Huntara. Namun, Wali Kota mengakui masih ada warga yang enggan pindah. Meski demikian, ia menegaskan bahwa Pemkot tetap membuka ruang hanya bagi mereka yang bersedia direlokasi.
“Yang tidak mau, ya tidak kita paksa. Kita fokus melayani yang mau pindah,” tegasnya.
Tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Lalu Samsul Adnan, menyampaikan bahwa Pemkot terus memberikan dukungan penuh bagi warga terdampak, termasuk pelayanan makanan siap saji selama hampir dua bulan melalui dapur umum yang disiapkan Dinsos.
“Selama dua bulan ini kami menyiapkan makanan setiap hari untuk mereka. Hari ini juga disalurkan bantuan sembako seperti beras, minyak goreng, mi instan, hingga air mineral,” jelasnya.
Bantuan tersebut ditujukan untuk membantu meringankan beban warga selama masa transisi ke hunian baru yang tengah disiapkan pemerintah. (cw-buk)
Comment