Mataram – Pemerintah Kota Mataram mempercepat langkah pemulihan pascabencana banjir yang melanda sejumlah wilayah beberapa waktu lalu. Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, menegaskan bahwa perbaikan rumah warga yang terdampak menjadi prioritas utama.
“Pemulihan itu prioritas, dan langkah berikutnya kita lakukan perbaikan rumah-rumah yang terdampak,” ujar Mohan, Selasa (22/7/2025).
Sejumlah lokasi terdampak telah mulai dilakukan pembangunan. Menurut Mohan, ada yang saat ini sudah masuk tahap penyelesaian awal, sementara beberapa lainnya masih dalam tahap pemasangan pondasi.
Salah satu bentuk percepatan itu adalah pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga yang kehilangan tempat tinggal, seperti di Pamotan.
“Mungkin yang tahap berikutnya sekitar 10 hari lagi huntara di Pamotan sudah bisa digunakan,” jelasnya.
Sementara itu, proses asesmen kerugian masih terus berlangsung di lapangan. Mohan menyebutkan bahwa pihaknya belum dapat menyampaikan estimasi nilai kerugian secara pasti, karena pendataan oleh tim teknis masih berjalan.
Di sisi lain, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, Muhammad Ramdhani, menyampaikan bahwa anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) yang telah disiapkan untuk penanganan banjir sebesar Rp 7 miliar, dan hingga saat ini tersisa sekitar Rp6,5 miliar.
“Artinya, penggunaan anggaran masih sangat efisien karena proses penanganan ini juga didukung dari berbagai pihak,” ujarnya.
Dhani menekankan bahwa selain dari APBD, dukungan dari donatur seperti masyarakat, lembaga swasta, hingga perusahaan turut meringankan beban fiskal pemerintah dalam masa darurat ini.
“Yang patut disyukuri dari kejadian ini adalah kerja kolektif semua pihak. Penanganan bisa cepat dan kerugian tidak terlalu membebani APBD kita,” tandasnya. (cw-buk).
Comment