Mataram – Direktur Jendral Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurdin bertemu dengan Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal membahas persiapan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia yang akan diselenggarakan di NTB.
Sigit menjelaskan, pertemuan Rakornis tersebut akan dihadiri langsung oleh Menteri Transmigrasi, M. Iftihan Sulaiman. Pertemuannya tersebut akan dihadiri oleh 350 peserta dari seluruh Indonesia.
“Tadi kita koordinasi dengan gubernur terkait rapat teknis untuk mengundang Dinas Nakertrans baik provinsi maupun kabupaten di seluruh Indonesia yang kebetulan besok akan dibuka oleh pak Menteri, jumlahnya mungkin sekitar 350 peserta yang akan hadir di Provinsi NTB,” ujarnya pada Kamis, (28/8/2025).
Ia mengatakan rakornis itu akan mengevaluasi program pada dinas terkait yang telah dijalankan pada tahun 2025. Juga akan membahas program yang dicanangkan di tahun 2026.
“Jadi fokus rakornis kita ini adalah membahas program di tahun 2025, kita memberikan program dan anggaran kepada dinas-dinas transmigrasi di seluruh Indonesia. Kemudian agendanya kita akan membahas program di tahun 2026,” jelasnya.
Program yang telah dicanangkan menjadi program unggulan oleh Mentrans adalah 5T, yaitu Trans Tunas, Trans Lokal, Trans Patriot, Trans Karya Nusantara, dan Trans Gotong Royong.
“Kita fokus pada penyelesaian program kita yaitu 5T, Trans Tunas, Trans Lokal, Trans Patriot, Trans Karya Nusantara, dan Trans Gotong Royong,” ucapnya.
Sigit menjelaskan, tujuan utama dari program 5T ini adalah untuk mengubah transmigran menjadi masyarakat yang lebih sejahtera, berdaya, dan mampu membangun kawasan transmigrasi yang terintegrasi secara ekonomi dan berkelanjutan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian.
Ia juga menyebut akan mengintegrasikan program Desa Berdaya dari Pemprov NTB dengan program Trans Gotong Royong oleh Mentrans. Sehingga kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat terjalin.
“Kalau di NTB ada program Desa Berdaya, kita juga akan dukung melalui Trans Gotong Royong ini, kolaborasi sektor mungkin dari bidang ketransmigrasian nanti apa dukungan ke program Desa Berdaya. Itu lah yang kita maksud membangun kawasan transmigrasi dengan berkolaborasi,” pungkasnya.
Diketahui, program 5T dari Kementerian Transmigrasi adalah, pertama Trans Tuntas, adalah program yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah legalitas lahan bagi para transmigran, termasuk percepatan sertifikat hak milik untuk memberikan kepastian hukum dan mencegah konflik.
Kemudian Trans Lokal, berfokus pada pembangunan dan peningkatan fasilitas bagi masyarakat transmigran di wilayah mereka, seperti pembangunan rumah dan bantuan pangan.
Selanjutnya Trans Patriot, program beasiswa pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi generasi muda transmigran, serta penelitian potensi ekonomi di kawasan transmigrasi.
Keempat, Trans Karya Nusa. Program ini berfokus pada identifikasi dan pengembangan potensi komoditas unggulan di kawasan transmigrasi yang memiliki nilai ekonomi, dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Terakhir Trans Gotong Royong, ditujukan untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur, seperti sekolah dan infrastruktur jalan, serta konektivitas antar wilayah untuk mendukung pertumbuhan kawasan transmigrasi. (Cw-ril)
Comment