Mataram – Pemerintah Provinsi NTB melihat peluang besar untuk membuka penerbangan langsung dari Lombok menuju Jeddah, Arab Saudi. Peluang itu lahir setelah Pemerintah Indonesia secara resmi melegalkan ibadah umrah dapat dilakukan secara mandiri, tanpa harus melalui biro perjalanan atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah.
”Kemungkinan itu kita harapkan bisa. Karena untuk haji saja kan bisa, apalagi jamaah travel umrah banyak, belum lagi yang mandiri,” ujar Kepala Dinas Perhubungan NTB, Ervan Anwar pada Kamis, (30/10/2025).
Ervan mengatakan hal ni juga sejalan dengan komitmen Pemprov NTB untuk memperluas konektivitas penerbangan, baik domestik maupun internasional. Ia menilai peluang pembukaan rute internasional Lombok-Jeddah sangat terbuka, terlebih dengan semakin banyaknya jamaah umrah asal NTB.
”Niatan kita memang untuk memperbanyak konektivitas. Infrastruktur bandara kita sudah sangat memadai. Kalau memungkinkan, Lombok bisa menjadi embarkasi umrah untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur,” katanya.
Menurutnya, langkah awal yang perlu disiapkan adalah pemetaan data jamaah umrah asal NTB, untuk mengetahui potensi jumlah keberangkatan per bulan. Data ini akan menjadi dasar dalam pembicaraan dengan pihak maskapai dan Kementerian Perhubungan.
”Kita perlu tahu datanya dulu, misalnya dalam satu bulan ada berapa ratus orang yang berangkat. Dari situ bisa kita atur ritme penerbangan, apakah dua kali sebulan atau seminggu sekali,” jelasnya.
Evran juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk otoritas bandara, karantina kesehatan, dan agen travel umrah. Ia menambahkan respon yang diterima sejauh ini sangat positif, terutama terkait kesiapan infrastruktur dan dukungan kelembagaan di daerah.
Ia berharap, dengan dibukanya peluang penerbangan langsung Lombok-Jeddah, tingkat keterisian pesawat (load factor) di Bandara Internasional Lombok akan meningkat. Hal ini diyakini akan berdampak positif terhadap pergerakan ekonomi daerah.
”Kalau load factor naik, otomatis bisa menambah rute dan frekuensi penerbangan. Ekonomi juga akan berputar. Siapa tahu nanti Lombok bisa benar-benar menjadi embarkasi umrah untuk wilayah Indonesia bagian tengah dan timur,” pungkasnya.
Selain penerbangan umrah, Pemprov NTB juga sedang menjajaki peluang pembukaan rute internasional lainnya. Salah satunya melalui kerja sama dengan maskapai Lion Group yang baru-baru ini telah disurati untuk membuka rute baru dari Lombok.
”Kita sudah bersurat ke Lion Group seminggu lalu. Mudah-mudahan ini bisa terwujud agar konektivitas NTB semakin luas, bukan hanya antarwilayah di Indonesia, tapi juga ke luar negeri,” tambahnya.
Tak hanya itu, Evran menjelaskan bahwa upaya memperkuat konektivitas udara ini juga menjadi bagian dari strategi Gubernur NTB untuk membangkitkan sektor pariwisata. Pemprov tengah menata berbagai destinasi wisata dan infrastruktur pendukung, termasuk rencana revitalisasi pelabuhan di Lombok Barat.
”Kami akan benahi kawasan daratnya, seperti terminal dan area parkir, agar menjadi lebih ikonik sesuai arahan Pak Gubernur. Ini penting untuk memperkuat akses transportasi darat ke destinasi wisata,” tuturnya.
Lebih jauh diungkapkan Ervan, Pemprov NTB juga sedang menyiapkan kerja sama dengan maskapai Pelita Air untuk memberikan potongan harga tiket bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan keluarganya.
”Kita sedang proses penandatanganan MoU dengan Pelita Air, mudah-mudahan minggu depan bisa ditandatangani. Diskon sekitar 5 persen untuk ASN dan keluarganya,” ungkapnya. (Ril)


Comment