Mataram – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, mulai melakukan langkah mitigasi dini guna mengantisipasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan banjir rob, menjelang musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung selama enam bulan ke depan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Akhmad Muzaki, mengatakan bahwa hasil paparan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa intensitas hujan akan meningkat secara bertahap. Oleh karena itu, Pemkot menetapkan status siaga bencana untuk sementara waktu.
“Tadi sudah disampaikan BMKG, bahwa hingga enam bulan ke depan potensi hujan cukup tinggi. Maka kemungkinan kita akan mengeluarkan status siaga bencana, karena ada kekhawatiran potensi meningkat. Nanti kalau eskalasinya naik, kita akan tingkatkan ke tanggap darurat sesuai prosedur,” ujarnya, Selasa (28/10/2025)
Muzakki menyebutkan, Wali Kota Mataram telah mengerahkan seluruh kepala wilayah untuk segera membuka posko siaga dan mengaktifkan jalur komunikasi berjenjang hingga tingkat RT, agar informasi dan peringatan dini dapat tersampaikan dengan cepat.
“Pak Wali Kota juga mengimbau agar setiap wilayah membuka posko siaga dan memastikan komunikasi dari RT hingga kelurahan masyarakat berjalan aktif. Tujuannya agar informasi disebarkan dengan cepat dan bisa melakukan langkah antisipasi lebih awal,” jelasnya.
Menurutnya mitigasi kali ini menjadi perhatian setelah seriusnya bencana banjir sebelumnya sempat menimbulkan kerugian yang cukup besar. Oleh karena itu, BPBD menekankan pentingnya kesiapsiagaan kolektif tanpa menunggu perintah atau instruksi langsung.
“Berkaca dari pengalaman sebelumnya, ini sudah seharusnya menjadi agenda rutin. Tanpa disuruh atau dikomando, semua elemen harus siap siaga untuk mengantisipasi bencana,” tegas Muzzaki.
Selain itu, BPBD juga akan berkoordinasi lintas wilayah, terutama dengan Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah, terkait sistem pintu air dan aliran sungai hulu-hilir.
“Kita akan berkoordinasi dengan Lombok Barat dan Lombok Tengah. Kalau ada hujan lebat di wilayah hulu, kan kita ini di hilir, jadi perlu koordinasi cepat agar tidak terjadi luapan air,” jelasnya.
BPBD Mataram juga telah menyiapkan peralatan dan pendukung logistik, termasuk 15 unit pompa air, perahu karet, gergaji mesin, serta dukungan pemakanan melalui Dinas Sosial.
Kami BPBD sudah siap. Ada tambahan alat seperti senso, perahu karet, dan 15 pompa air. Kalau terjadi pengumpulan, tinggal langsung lakukan penyedotan. Permakanan juga sudah siap. Intinya, kita ingin masyarakat lebih tenang karena pemerintah hadir lebih awal,” tutupnya. (buk)


Comment