Mataram – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Mohammad Faozal mengatakan saat ini pihaknya fokus pada pemenuhan kebutuhan makanan untuk para pengungsi yang melanda sejumlah wilayah di Kota Mataram, pada Minggu 6 Juli 2025.
Faozal menyebutkan, bantuan untuk korban banjir di Mataram terus berdatangan, kali ini dari Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Arei Outdoor, Bank Mandiri, dan beberapa pihak lainnya.
“Ada sumbangan dari Jasindo, kemudian ada dari Arei, bentuknya ada air, ada mie, makanan siap saji dan lain-lain.Tadi dari bank mandiri juga, hampir sekitar 20 juta kalo dinilai dengan uang,” kata Faozal, Jumat (11/7/2025).
Pj Sekda yang baru dilantik itu mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus pada pemenuhan kebutuhan makanan bagi pengungsi korban banjir di Mataram. Selain memberikan makanan siap santap, pihak Pemprov NTB juga akan segera mendrop bahan makanan siap saji.
“Kita akan masak sampai dua hari ke depan, yang mateng. Hari berikutnya kita akan mendrop bahan makanan, seperti beras, mie instan, telur, dan lain-lain itu kita berikan,” jelasnya.
Faozal menjelaskan, setidaknya ada empat ribu pack makanan siap santap yang harus dibagikan persekali makan. “Masih kita masak di situ (dapur umum tanggap bencana) dengan empat ribu pack dalam satu hari, dikali tiga kali makan itu,” ungkapnya.
Lebih jauh, Faozal mengatakan saat ini pihaknya terus memantau perkembangan kondisi para pengungsi, termasuk memantau apa saja yang menjadi kebutuhan mereka.
“Saya kira alat masak itu menarik, tapi kita belum tahu alat masak apa saja yang dibutuhkan, makanya nanti BPBD lakukan mapping dulu, apa sih sebenarnya yang dibutuhkan,” jelasnya.
Sakinah, Anggota Perkumpulan Desa Siaga Bencana dari Desa Sembalun, Lombok Timur turut merasa terpanggil atas bencana banjir yang melanda kota Mataram. Bersama rekan-rekannya langsung mendatangi Posko Induk Tanggap Bencana di halaman depan kantor Gubernur NTB, dengan membawa bantuan berupa beras dan sayur-sayuran.
“Ada beras, kubis, wortel, bawang putih bawang merah, terong, timun, bawang sayur, lobak, brokoli, kentang, intinya berbagai macam sayuran dari Sembalun,” jelasnya.
Sakinah menyebut, bantuan tersebut ia dan rekan-rekannya peroleh melalui uluran tangan masyarakat.
“Dari masyarakat itu ngumpulin penggalan dana, dari dana itu kita pakai beli beras, ada yang langsung dari masyarakat juga kasih sayur-sayuran, dari kelompok pengepul, karena memang informasi yang kami dapat itu butuh sayur,” tuturnya.
Terakhir, sakinah menyebut kisaran bantuan yang berhasil mereka kumpulkan bernilai Rp 18 juta.
“Kalo bawa mie kan sudah banyak, jadi sesuai dengan kita yang orang Sembalun, yang banyak hasil dari pertanian, ya itu kita bawa. Itu nilainya sekitar Rp 18 jutaan,” tandasnya. (cw-ril).
Comment