Mataram – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram masih kesulitan melacak keberadaan adik dari pegawai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang juga terduga pelaku berinisial LIA dalam kasus dugaan penggelapan mobil operasional. Adik terduga pelaku tersebut diduga masih menguasai enam unit mobil.
Kasatreskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan, sebagian mobil telah dikembalikan kepada pemilik. Namun, enam unit mobil yang sudah di-take over oleh adik terduga pelaku hingga kini belum ditemukan.
“Keterangan dari terduga pelaku, beberapa mobil sudah dikembalikan. Tapi masih ada enam mobil yang sudah di-take over ke adiknya. Makanya tim Opsnal sekarang fokus mencari adiknya. Jadi enam mobil itu masih sama dia,” ujar Regi, Kamis (28/8/2025).
Regi mengatakan, dari total 12 mobil operasional yang diduga digelapkan, tiga di antaranya telah diamankan di Polresta Mataram, sementara tiga lainnya dikembalikan ke vendor penyewaan mobil di Bandung, Jawa Barat.
“Tiga sudah dikembalikan ke pemiliknya,” tambah Regi.
Mobil-mobil operasional tersebut merupakan kendaraan sewaan merek Avanza yang digunakan Bawaslu di kabupaten/kota se-NTB. Dari data kepolisian, total ada 80 unit mobil operasional yang disewa melalui vendor dan tersebar di beberapa daerah.
“Mobil itu tersebar di tiap kabupaten/kota, total sekitar 80 unit yang dipinjam dari vendor,” pungkasnya.(cw-zal)
Comment