Mataram – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai mematangkan persiapan penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026.
Ajang olahraga empat tahunan ini dirancang berbeda dari sebelumnya, dengan mempertandingkan 51 cabang olahraga (cabor) dan pelaksanaannya tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.
”Porprov kali ini didesain berbeda, yang pertama cabornya sampai 51. Yang kedua pelaksanaannya tidak di satu tempat. Dulu kan pusatnya di Kota Mataram, sekarang kita sebar di 10 kabupaten kota,” jelas Ketua KONI NTB, Mori Hanafi usai rapat bersama pengurus Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB pada Rabu, (29/10/2025).
Terkait alasan mempertandingkan 51 cabor, Mori menjelaskan ada sejumlah cabor yang memang rutin dipertandingkan namun masuk dalam agenda Pekan Olahraga Nasional (PON), sehingga diakomodir pada gelaran Porprov 2026.
”Karena di PON aja udah cabornya hampir segitu. Ada cabor yang secara tradisi udah selalu main di Porprov tapi dia nggak ikut PON. Jadi itu tetap akan kita akomodir dia ikut di Porprov,” katanya.
Terkait penyebaran lokasi tersebut, kata Mori, dilakukan sebagai bagian dari persiapan NTB menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
”Kenapa demikian, karena khusus untuk Porprov yang besok ini, rancangannya atau desainnya itu untuk menghadapi PON 2028. Kita akan laksanakan di tahun 2028 itu PON dan kita akan jadi tuan rumah,” ucapnya.
Ia menambahkan, penyebaran lokasi pertandingan Porprov juga dimaksudkan agar kabupaten/kota yang akan menjadi tuan rumah cabang olahraga PON terbiasa sejak dini.
”Sehingga, mendesain Porprov itu kenapa harus ada di Sumbawa, kenapa harus ada di Bima, kenapa harus ada di Lombok Timur, karena nanti ada cabang-cabang PON yang akan dipertandingkan di kabupaten-kabupaten itu,” ujarnya.
”Apabila ini bisa kita lakukan, maka besok ketika main di Lombok Timur PON, tuan rumahnya di Lombok Timur nggak gagap, dia paling nggak sudah merasa sudah ada latihannya,” tambahnya.
Kendati demikian, Anggota DPR RI itu mengakui konsep Porprov kali ini tidak mudah untuk direalisasikan karena membutuhkan konsolidasi kuat di tengah keterbatasan anggaran pemerintah daerah.
”Kita dihadapkan pada isu keterbatasan anggaran daripada pemerintah. Kita sama-sama tahu bahwa anggaran pemerintah pusat itu, APBD kita itu terpotong lebih dari satu triliun untuk APBD tahun 2026. Ini kan persoalan tersendiri,” tuturnya.
Terkait pembagian tanggung jawab biaya penyelenggaraan jika Porprov digelar di sepuluh kabupaten/kota, Mori menjelaskan adanya sistem berbagi peran. Setiap kabupaten/kota nantinya disebut minimal menanggung biaya akomodasi, keamanan, dan fasilitas medis.
”Ada sebagian, misalnya keamanan dan kesehatan akan otomatis menjadi tanggung jawab daripada kabupaten kota. Tetapi kalau terkait hal lain juga akan ada sharing dari pemerintah provinsi. Tapi kabupaten kota paling nggak kalau sudah menanggung transport, kesehatan, dan keamanan itu juga sudah lumayan. Akan ada pengurangan biaya,” katanya.
Politisi NasDem itu menyebutkan, kebutuhan anggaran untuk Porprov 2026 diperkirakan mencapai sekitar Rp15 miliar. Agka itu ia sandingkan dengan penyelenggaraan PON tahun 2018 dengan 26 cabor yang menelan anggaran Rp10,5 miliar.
Sehingga dengan cabor yang lebih banyak dan lokasi yang tersebar di kabupaten/kota, tentu kata Mori, anggaran yang akan dihabiskan lebih besar pula.
”Kalau idealnya dengan 51 dan melibatkan lebih banyak atlet dibanding tahun dulu ya ini minimal 15 miliar anggarannya Porprov, minimal. Dulu tahun 2018 dengan cabor hanya 26, itu saja anggarannya sudah 10,5 miliar,” paparnya.
Meski demikian, KONI NTB akan tetap menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Total estimasi biaya itu masih dirincikan bersama pengurusnya. Ia pun akan tetap berupaya mencari sumber-sumber anggaran lain seperti sponsor untuk menutupi tingginya biaya penyelenggaraan PON.
”Kita harus berimprovisasi sebisa mungkin sehingga bisa kita lakukan efisiensi, sehingga efektif, sehingga juga kalau pun ada pengurangan-pengurangan tidak mengurangi makna atau kualitas daripada Porprov ini besok,” pungkasnya.


Comment