Lombok Barat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat berencana membangun alun-alun di depan kantor Bupati yang akan menjadi ikon sekaligus ruang publik bagi masyarakat. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp7,1 miliar dan ditargetkan rampung pada Januari 2026.
Bupati Lombok Barat, Lalu Ahmad Zaini, mengatakan pembangunan alun-alun tersebut merupakan bagian dari upaya menyediakan fasilitas umum yang merepresentasikan Lobar.
Menurutnya, lanjut LAZ, masyarakat Lobar perlu memiliki ruang publik yang bisa menjadi kebanggaan bersama.
“Kita ingin supaya ada area publik yang cukup, sehingga masyarakat memiliki sedikit kebanggaan memiliki Kabupaten Lombok Barat,” ujar LAZ saat ditemui usai acara Maulid di Kantor Bupati, Senin (8/9/2025).
Selain alun-alun, proyek ini juga akan dilengkapi fasilitas jogging track yang membentang di sepanjang jalan kawasan tersebut.
Saat ini, sejumlah pohon yang ada di lokasi pembangunan telah ditebang. Namun, Pemkab menegaskan langkah itu akan diimbangi dengan penanaman kembali.
“Kita akan tanam kembali tanaman dan pohon-pohonnya, sehingga sepanjang jalan ini tetap hijau dan terbuka,” jelasnya.
Bupati menambahkan, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat agar kontraktor tetap bekerja sesuai rencana dan target waktu yang ditentukan.
“Kita akan tetap pantau pelaksanaannya, agar tetap on the track. Harapannya, kita bisa meresmikan pada bulan Januari nanti,” katanya.
Tebang Ratusan Pohon
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat jumlah pohon yang ditebang mencapai sekitar 600 batang, baik berukuran besar maupun kecil untuk membuka ruang pembangunan proyek Alun-alun dan Jogging Track.
Kepala DLH Lombok Barat, Muhammad Busyairi, mengatakan batang pohon yang ditebang saat ini dikumpulkan di kantor Dinas PUTR sebelum dilelang sebagai tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Pohon yang sudah ditebang itu nanti akan dilelang, hasilnya masuk ke kas daerah. Saat ini dikumpulkan di kantor PUTR. Sebelum dijual akan dilakukan appraisal untuk menentukan harga kayu,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Busyairi menegaskan penebangan dilakukan sebagai bagian dari penataan kawasan kantor bupati.
“Pohon ini ditebang karena akan dibangun alun-alun dan jogging track. Nanti setelah proyek selesai, akan dilaksanakan penanaman pohon kembali,” jelasnya.
Sebagai bentuk kompensasi, DLH berencana menanam ribuan pohon baru setelah proyek rampung. Jenis pohon yang dipilih di antaranya tabebuya dengan bunga warna-warni.
“Jenis pohon yang akan ditanam salah satunya, tabibuya. Kita akan tanam pohon yang berbunga, biar kawasan kantor bupati nanti seperti Jepang,” tandasnya.(cw-buk).


Comment