Jakarta – Sebanyak 218 penari kolosal asal Nusa Tenggara Barat (NTB) sukses memukau tamu undangan pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu sore (17/8/2025).
Dengan balutan busana khas daerah dan iringan musik gendang beleq dari Lombok, para penari membawakan Tari Tembolak Beak, tarian yang merepresentasikan tiga etnis besar NTB, yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo. Pertunjukan selama lima menit itu digelar tepat sebelum Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Taman Budaya NTB, Suryadi Mulawarman, selaku penggagas tarian kolosal ini, menyebut momen tersebut sebagai pembuktian bahwa seni budaya NTB mampu tampil di panggung nasional.
Salah satu penabuh gendang beleq asal Lombok Barat, Akmal, mengaku lega sekaligus bangga bisa tampil langsung di depan Presiden.
“Ini sejarah bagi NTB. Semoga menjadi langkah awal budaya NTB semakin dikenal, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia,” ujarnya.
Kebanggaan serupa disampaikan Tarmizi, Kepala Bidang Kepemudaan Dispora NTB, yang mendampingi para penari ke Istana Merdeka.
“Anak-anak sempat tegang, tapi mereka tampil luar biasa. Ini sungguh spektakuler, bahkan bisa jadi pintu menuju undangan internasional karena ada 13 negara yang ikut menyaksikan,” ujarnya.
Bagi para penari, pengalaman itu menjadi kenangan berharga. Sella Aprilina (31), salah seorang penari asal NTB, mengaku sampai tak bisa berkata-kata.
“Saya bangga sekaligus speechless. Rasanya merinding tampil di depan ribuan tamu negara. Mudah-mudahan ada negara yang tertarik mengundang kami,” tuturnya.
Selain tarian kolosal, acara juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi berjudul “Merdeka” karya koreografer Lalu Suryadi Mulawarman, yang dibawakan oleh Lalu Galih Asanka Mulawarman. Galih mengaku sempat gugup, namun berusaha maksimal menyampaikan pesan perjuangan melalui bait-bait puisinya.
“Saya ingin anak muda NTB berani menghadapi hal baru, percaya diri, dan berani bersaing di level internasional. Kualitas anak NTB sangat luar biasa,” tegasnya.
Berikut penggalan puisi yang dibacakan di Istana Merdeka:
“Serentak seluruh persada Indonesia teriak MERDEKA.
Kita adalah bangsa berdaulat
Kita adalah bangsa berdikari
Kita adalah bangsa yang berpribadian utama
80 Tahun Dirgahayu Indonesia
Adalah waktu untuk kita maju dan berjaya
Sekarang inilah saatnya
Tak akan mundur walau setapak
MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!”
Penampilan kolosal Tari Tembolak Beak dari NTB ini menambah semarak perayaan HUT RI ke-80, sekaligus memperkuat peran seni budaya daerah sebagai simbol persatuan dan kebanggaan bangsa. (Cw-ril).
Comment