Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil meraih peringkat kedua nasional di atas Provinsi Jawa Barat dalam realisasi pendapatan dan belanja daerah Tahun Anggaran (TA) 2025 hingga bulan Juni. Pencapaian ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar pada Senin, 7 Juli 2025.
Tito menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Pemerintah Provinsi NTB yang dinilai mampu menjaga efektivitas pengelolaan keuangan daerah di tengah tekanan inflasi.
“Provinsi NTB mencapai 46,26 persen walaupun terkena inflasi dari dampak PT AMNT,” ujar Tito dalam rapat secara online pada Selasa (8/7/2025) itu.
Tito menyoroti peran aktif perangkat daerah, terutama Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) serta Dinas Pendapatan, yang dinilai berhasil mengoptimalkan pendapatan baik dari pusat maupun daerah.
“Kerja staf bapak untuk mendapatkan pendapatan baik pusat ataupun daerah, BKAD, Kape Dispendanya bagus,” tambahnya.
Selain capaian pendapatan, realisasi belanja daerah NTB juga tergolong tinggi, yakni 39 persen yang mencerminkan keberhasilan daerah dalam mengedarkan uang ke masyarakat secara merata.
“Eksekusinya juga 39 persen uang beredar. Artinya bapak Gubernur Iqbal rajin membuat rapat dengan OPD. Manajemen dan leadership-nya bagus,” kata Tito memuji.
Capaian ini menempatkan NTB di atas beberapa provinsi besar lainnya dalam hal pelaksanaan anggaran, dan menjadi indikator bahwa daerah mampu menjaga keseimbangan fiskal di tengah tekanan inflasi. (cw-buk)


Comment