Mataram – Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal membuka Gebyar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Merdeka Expo, yang diadakan oleh Real Estate Indonesia (REI) NTB di Atrium Lombok Epicentrum Mall, Kota Mataram. Dia meminta kepada para pengembang untuk memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ramah bisnis dalam membangun kawasan perumahan di Kota Mataram.
“Diingatkan mengenai tiga hal, ya itu harus ramah lingkungan, ramah sosial, dan ramah bisnis, termasuk juga Amdal masuk di dalam itu,” ujarnya, Sabtu (16/8/2025).
Pembangunan kawasan perumahan yang masif Iqbal berujar tak bisa dipungkiri menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda Mataram beberapa waktu lalu.
“Kalau regulasi kan sudah banyak, tapi memang perlu penguatan pengawasan dari pemerintah, kita sadari juga, kita yang harus banyak ngawasin,” jelasnya.
Iqbal mengatakan Pemerintah NTB tengah menyusun Rencana Detail Tampung Ruang (RDTL). RDTL inj sebagai rencana teknis turunan dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menjadi acuan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan.
“RDTL dalam proses, kan sudah selesai RTRW-nya, tinggal RDTL-nya lagi diselesaikan sekarang,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua DPD REI NTB Heri Atmaja memastikan REI NTB akan tetap memperhatikan aturan yang diberlakukan oleh pemerintah dalam melaksanakan pembangunan.
“Kita mau memberikan perumahan yang bagus untuk masyarakat, kemudian dia tidak menyesal membeli. Ini kan rumah bukan dibeli untuk sehari tapi untuk seumur hidup,” jelas Heri.
Heri menjelaskan saat ini pihaknya masih menunggu terbitnya aturan yang lebih rinci dari pemerintah terkait tata ruang, untuk mengetahui daerah mana saja yang diperbolehkan untuk dibangun kawasan perumahan.
“Intinya kita masih menunggu ketok palu dan sebagainya terkait dengan tata ruang ini. Jadi yang mana boleh dibangun dan mana yang tidak boleh, kita masih menunggu,” ujarnya.
Ia berharap, pembangunan kawasan perumahan kedepannya dapat dilaksanakan sesuai dengan instruksi Gubernur NTB serta memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
“Harapannya seperti saran pak gubernur itu. Jadi tidak bertolak belakang dengan masyarakat yang sudah ada, kita bisa berbaur lah,” imbuhnya.
Gebyar KPR Merdeka Expo, Heri berharap transaksi yang dihasilkan dapat mencapai 2.000 unit rumah subsidi dan komersil terjual. REI NTB pun menghadirkan 28 pengembangan atau developer yang tengah melakukan pembangunan kawasan perumahan.
“Insyaallah kita target 2.000 unit terjual subsidi maupun komersil. Nanti sore kita ada akad massal juga. Ada 28 pengembangan (developer) yang hadir dari 117 yang sedang membangun, dari anggota REI semua,” pungkasnya.
Pada acara tersebut, Gubernur NTB bersama jajaran pengurus REI NTB juga menyerahkan secara simbolis bantuan bedah rumah kepada Inaq Saknah, salah seorang warga lanjut usia yang rumahnya rusak berat akibat banjir yang terjadi di Kelurahan Kekalik Jaya, Kota Mataram, pada Juli 2025. (cw-ril).
Comment