Mataram – Ribuan massa yang mengatasnamakan relawan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal (LMI) berdemonstrasi di depan Mapolda NTB, Jumat (20/6/2025). Mereka mendesak pihak kepolisian segera menangkap pelaku penghinaan terhadap Iqbal melalui media sosial Facebook yang hingga kini belum diamankan.
Pantauan Warta1, ribuan peserta aksi ini dikomandoi oleh kelompok Relawan Laskar Muhajirin. Mereka mengenakan pita merah di kepala sebagai simbol semangat perlawanan terhadap bentuk penghinaan kepada pemimpin daerah.
Koordinator Lapangan Lalu Tajir Sahroni menyampaikan dua poin utama dalam tuntutan. Pertama mendesak Polda NTB untuk segera menangkap pelaku penghinaan terhadap Gubernur NTB.
Tuntunan kedua kata dia meminta pihak berwenang agar melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pelaku secara resmi untuk memastikan apakah benar memiliki gangguan jiwa seperti yang sempat disampaikan.
“Jangan sampai batas kesabaran kami terlampaui. Kami ingin keadilan,” tegas Sahroni dari atas mobil komando.
Menurut Sahroni, dugaan pelaku memiliki gangguan kejiwaan tidak bisa disampaikan sepihak, melainkan harus dibuktikan secara medis oleh pihak berwenang.
“Statemen yang menyebut pelaku tidak waras, harus bisa dipertanggungjawabkan secara medis. Jangan dijadikan alasan pembenaran,” katanya.
Dia menegaskan bahwa hingga malam sebelum aksi, pelaku masih sempat mengunggah status di media sosial @Abiman Abiman. Itu kata dia mengindikasikan bahwa pelaku masih aktif dan sadar dalam tindakannya.
“Kalau memang belum ditangkap, kenapa dia masih bisa update status tadi malam?” tanyanya retoris.
Setelah aksi berlangsung dan dilakukan mediasi singkat antara perwakilan massa dengan pihak kepolisian, massa mengaku belum puas dengan hasilnya. “Tidak ada hasil final,” ujar kordum usai keluar dari ruang mediasi.
Sahroni memastikan seluruh relawan akan kembali turun dengan jumlah massa yang lebih besar bila pelaku tak segera diamankan.
“Kami akan ada aksi besar-besaran lagi kalau pelaku belum ditangkap,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polda NTB belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait progres penanganan kasus dan status hukum kepada terduga pelaku. Sementara itu, tekanan publik terhadap kepolisian terus menguat agar kasus ini segera mendapat kepastian hukum.(cw-zal).
Comment