Ekonomi
Home » Sampah Menumpuk di Pasar Gunungsari Hambat Aktivitas Jual Beli

Sampah Menumpuk di Pasar Gunungsari Hambat Aktivitas Jual Beli

Pengangkutan sampah yang menumpuk di pasar Gunungsari, Lombok Barat. Rabu, (6/8/2025)

Lombok Barat – Tumpukan sampah di Pasar Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, dikeluhkan para pedagang. Sampah ini tidak hanya menimbulkan bau busuk, tetapi juga berdampak langsung pada aktivitas perdagangan karena sepi pembeli dan area lapak yang terhalang.

Muji, pedagang sayur di pasar tersebut, mengaku mengalami penurunan pembeli akibat kondisi pasar yang kotor dan berbau.

“Kita setiap hari bayar uang kebersihan Rp3.000, uang lapak Rp3.000, dan jaga malam Rp1.000. Tapi sampah tetap numpuk. Malah bukan hanya sampah dari pasar, tapi dari warga sekitar juga masuk,” ujarnya, Rabu (6/8/2025).

Muji juga menyebutkan, beberapa waktu lalu, tumpukan sampah tersebut sempat terbakar dan menimbulkan asap pekat serta bau menyengat selama lebih dari satu minggu.

Warga BTN Perembun Asri Jadi Was-was Usai Kasus Wanita Tewas Dicor Pacar Dalam Septik Tank

“Kalau angin datang, asap dan baunya sampai masuk ke pasar. Kita juga enggak tahu siapa yang bakar, tiba-tiba saja terbakar,” tuturnya.

Keluhan serupa datang dari Jumrah, pedagang makanan ringan. Ia mengatakan tumpukan sampah mengundang banyak lalat dan menyebabkan beberapa pedagang tidak bisa berjualan karena lapaknya tertutup sampah.

“Beberapa pedagang sudah ndak bisa buka lapak. Kita protes kemarin, makanya sekarang mulai ada dua sampai empat truk datang angkut sampah,” kata Jumrah, warga asal Lombok Tengah.

Masalah ini tak hanya soal sampah yang tidak terangkut, tapi juga soal sistem pengelolaan yang dinilai tidak memadai.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Lombok Barat, Mupahir, mengakui bahwa tumpukan sampah bukan hanya berasal dari aktivitas pasar, tetapi juga kiriman dari permukiman warga sekitar.

Polda NTB Gandeng Bareskrim untuk Buka Kunci HP Brigadir Esco

“Sampah dari warga luar juga banyak yang dibuang di pasar. Awalnya tercecer, sekarang dipusatkan di satu titik,” ujarnya.

Ia menjelaskan, salah satu penyebab utama penumpukan sampah adalah keterbatasan armada pengangkut. Saat ini, DLH Lombok Barat hanya memiliki 10 dump truck dan satu alat berat yang bisa beroperasi. Sementara itu, satu dump truck dan satu alat berat lainnya dalam kondisi rusak parah.

“Kami upayakan tahun ini ada pengadaan armada dan alat berat baru,” jelasnya.

Namun, menurut Mupahir, pihak DLH juga kesulitan karena adanya pembatasan pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, sehingga volume sampah dari pasar tidak bisa langsung diangkut semua dalam sekali jalan.

DLH Lombok Barat Salahkan Sampah Kiriman Luar Daerah

Pemkot Mataram Siapkan 4 Lahan untuk Dapur Makan Bergizi Gratis

Selain itu, DLH Lombok Barat juga menyebut, tumpukan sampah di pasar Gunungsari ulah oknum warga yang membuang sampah secara liar di area pasar.

Menurutnya sampah yang menggunung di Pasar Gunungsari bukan sepenuhnya berasal dari aktivitas pasar, melainkan juga yang datang dari luar kecamatan, bahkan luar kabupaten.

“Banyak orang luar yang buang, disinyalir bukan hanya dari Gunungsari, tapi ada juga dari Batulayar, Mataram, bahkan dari Lombok Utara,” ungkapnya.

Menurutnya, pembuangan sampah secara sembunyi-sembunyi kerap terjadi pada malam hari, sehingga sulit untuk diawasi.

“Karena malam-malam kita tidak tahu siapa yang buang, bisa pakai motor atau mobil langsung lempar sampah di sana,” tambahnya.

Penumpukan ini, kata dia, semakin parah karena keterbatasan armada pengangkut dan alat berat yang tersedia. Saat ini, DLH Lombok Barat hanya memiliki 10 dump truck dan satu alat berat dalam kondisi layak pakai. Sementara itu, satu dump truck dan alat berat lainnya mengalami kerusakan parah.

“Kami sudah usulkan pengadaan alat berat dan truk baru tahun ini. Kondisinya memang sudah tidak mencukupi untuk menangani volume sampah yang masuk,” beber Mupahir.(cw-buk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share