Mataram – Memasuki triwulan terakhir 2025 Pemprov NTB mencatat realisasi belanja daerah baru mencapai 64 persen dari total APBD sebesar Rp6,2 triliun. Masih ada Rp1,4 Triliun uang daerah yang belum tersalurkan.
Total anggaran itu Rp900 miliar merupakan bagian dari APBD Murni, sementara Rp500 miliar lainnya berasal dari APBD Perubahan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi NTB Nursalim menjelaskan, sebagian besar dari anggaran yang belum terealisasi itu sudah dialokasikan untuk kegiatan yang telah berjalan bahkan selesai dikerjakan.
Namun, proses pembayaran belum dapat dilakukan karena masih menunggu kelengkapan administrasi dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
”Beberapa OPD masih dalam tahap penyelesaian dokumen pertanggungjawaban. Dana tersedia, tetapi kami harus memastikan semua sesuai prosedur sebelum pencairan,” katanya pada Senin, (20/10/2025).
Nursalim mengungkapkan, sebagian proyek yang didanai melalui APBD Perubahan sudah masuk tahap kontrak bahkan ada yang selesai pengerjaannya. Namun pembayaran baru bisa dilakukan setelah dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST) diterbitkan, dan OPD mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) ke BPKAD.
”Bukan mengendap. Ketika proyek yang sudah selesai dikerjakan dan sudah ada BAST, OPD mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) ke BPKAD. Kalau sudah mengajukan SPM ke BPKAD, saat itu kita bayar,” jelasnya.
Salah satu yang ia contohkan adalah di Dinas Perumahan dan Permukiman, disebutkan Nursalim, sejumlah proyek sudah rampung dan tinggal menunggu proses administrasi untuk pencairan anggaran. Potensi realisasi dari OPD ini diperkirakan bisa mencapai Rp100 miliar dalam waktu dekat.
”Apabila mengajukan SPM nya, bisa tembus di angka Rp100 miliar untuk realisasinya,” sebutnya.
Sementara itu, APBD Perubahan NTB sendiri masih menunggu hasil evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun sejumlah kegiatan yang dibiayai dari anggaran perubahan telah berjalan dan tinggal menunggu proses pembayaran.
”Yang sisa di kas kita itu tinggal tunggu pembayaran,” katanya.
Meskipun saat ini realisasi belanja belum mencapai angka ideal, Pemprov NTB optimistis serapan anggaran akan meningkat signifikan dalam dua bulan terakhir tahun anggaran.
”Realisasi belanja NTB saat ini sudah di atas rata-rata kabupaten dan kota, yang masih di kisaran 55 hingga 60 persen. Kami optimis hingga akhir tahun bisa capai lebih dari 95 persen,” pungkasnya. (ril)

Comment