Mataram – Di tengah ramainya tren pengibaran bendera bajak laut Topi Jerami dari serial anime One Piece di sejumlah wilayah Indonesia, pengurus dan sopir truk di Mataram menyatakan belum melihat fenomena serupa terjadi di daerah mereka.
Sejumlah pengemudi dan pengurus truk di Terminal Mandalika Bertais masih memilih menunggu kejelasan aturan sebelum mengikuti tren tersebut.
Hendri Kusjon, salah satu pengurus truk asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bertugas di Terminal Mandalika, menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada kendaraan yang memasang atribut bendera One Piece.
“Kalau di sini belum ada yang pasang. Kita juga tidak melarang terkait pemasangan atribut. Kalau bendera merah putih itu wajib, karena memang sudah diatur,” ungkap Hendri, Selasa (5/8/2025).
Ia menambahkan bahwa biasanya sopir truk mulai memasang bendera menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus, namun pemasangan atribut non-resmi tetap perlu dikomunikasikan agar tidak menimbulkan polemik.
Sementara itu, Ferry salah satu sopir asal Bima menyebutkan, maraknya pemasangan bendera tersebut di luar daerah, dirinya sempat berniat ikut memasang, namun masih dilema setelah mendengar adanya imbauan pelarangan yang beredar.
“Melihat ramainya di jawa, kita juga berniat memasang sebenanrnya, cuma dari info yg saya dapatkan, ada himbauan untuk melarang pengibaran bendera tersebut.”
Ia juga mengaku belum memahami secara menyeluruh makna di balik bendera bajak laut tersebut, serta apa yang sebenanrnya yang menjadi permasalahan.
“Itu juga saya masih mempertanyakan dengan bendera tersebut, sebenarnya ada apa dan kenapa,” ujarnya.
Terkait pemasangan bendera Bajak Laut Topi Jerami tersebut, Ferry mengatakan, akan memasang, namun masih menunggu arahan dari ketuanya. “Kalau memang tidak ada teguran dari ketua, kita akan pasang.” Tegasanya. (cw-buk)
Comment