Mataram – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman akan membangun 3 shelter pada masa penutupan sementara untuk seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani mulai tanggal 1 hingga 10 Agustus 2025.
Penutupan ini Yarman berujar merupakan bagian dari upaya peningkatan sistem kenyamanan dan keselamatan pendaki, menyusul sejumlah kejadian darurat yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
“Penutupan sementara ini dilakukan untuk proses penguatan sistem dan pembenahan menyeluruh. Saat ini sedang dalam proses penambahan fasilitas, pengadaan alat SAR, pelatihan, serta pembuatan SOP baru,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Kamis (24/7/2025)
Yarman menyebutkan arahan dari Kementerian Koordinator Politik dan Kemanaaaa (Kemenkopolkam) meminta penguatan Sistem Pendakian dan Keamanan (SPK), peningkatan grade Rinjani sebagai gunung wisata internasional, serta penyempurnaan SOP pendakian dan evakuasi.
“Sebagai bentuk peningkatan fasilitas, kami akan membangun shelter darurat yang juga akan difungsikan sebagai posko jaga dan tempat penyimpanan alat SAR, khususnya di sekitar titik kejadian darurat yang baru-baru ini terjadi,” katanya.
Shelter tersebut nantinya akan dibangun di tiga titik, yakni di Pelawangan Sembalun, titik rawan sekitar Letter E jalur ke Puncak Gunung Rinjani, dan juga di Segara Anak dengan kapasitas 10 orang.
“Nanti di tiap-tiap shelter sekaligus difungsikan sebagai posko keamanan, akan diisi oleh 10 polisi hutan (polhut),” terang Yarman.
Di sisi lain, TNGR juga melakukan peningkatan sumber daya manusia, pelatihan akan melibatkan berbagai pihak seperti petugas TNGR, pelaku wisata, guide, porter, dan tim penyelamat.
Menurut Yarman adanya penolakan pelaku wisata terkait penutupan sementara ini menurutnya merupakan hal wajar. Dia menegaskan bahwa keselamatan pendaki tetap menjadi prioritas utama.
“Pada prinsipnya, kami ingin memberikan kenyamanan dan keselamatan untuk para pendaki dan pelaku wisata. Ini juga bagian dari langkah menaikkan grade Rinjani menjadi destinasi kelas dunia,” katanya.
Yarman menjelaskan bagi pendaki yang sudah terlanjur membeli tiket pendakian di laman e-Rinjani bisa membuka layanan refund dan penjadwalan ulang (reschedule).
“Kami sudah membuka form yang disebarkan di media sosial TNGR. Para pendaki bisa langsung menghubungi kontak kami yang tertera untuk proses refund atau reschedule,” tutup Yarman.(cw-buk).
Comment