Pemerintahan
Home » Wabup Lombok Barat Soroti Jalan Rusak di Kediri, Minta Masyarakat Bersabar

Wabup Lombok Barat Soroti Jalan Rusak di Kediri, Minta Masyarakat Bersabar

Wakil Bupati Lombok Barat, Nurul Adha saat ditemui di kantor Bupati, Senin (15/9/2025). (dok. Buk/Warta1)

Lombok Barat – Wakil Bupati (Wabup) Lombok Barat, Nurul Adha, menyoroti persoalan jalan rusak di Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri. Ia menyebut, jalan tersebut memang sudah lama dikeluhkan masyarakat.

“Jalan yang di Kediri itu jalan provinsi, memang sudah lama keluhan masyarakat. Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur, dan beliau bilang insyaAllah di perubahan ini ada anggaran, meskipun hanya Rp400 juta,” jelasnya, Senin (15/9/2025) kemarin.

Ia menambahkan, dengan keterbatasan anggaran tersebut, pemerintah akan memprioritaskan perbaikan drainase lebih dulu. Pasalnya, banyak drainase di sekitar jalan yang ditutup oleh warga dan beralih fungsi menjadi teras hingga bengkel.

“Kalau anggarannya hanya Rp400 juta, mungkin drainasenya dulu yang diperbaiki. Saya harapkan masyarakat juga harus ikhlas, karena drainase yang sudah ditutup harus direvitalisasi,” tegasnya.

Dosen Unram Saling Lapor di Polisi Jelang Pemilihan Rektor

Ia menilai, rusaknya jalan Kediri bukan semata-mata kesalahan pemerintah, tetapi juga akibat ulah warga yang menutup aliran air. Hal ini menyebabkan air hujan maupun limpasan dari wilayah lain menggenang di jalan dan mempercepat kerusakan.

“Pemda tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena ada andil masyarakat. Begitu drainase ditutup, air tergenang dan akhirnya merusak jalan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nurul menyebut Gubernur NTB telah berjanji akan melakukan perbaikan total pada 2026. Karena itu, ia meminta masyarakat bersabar dan tetap mendukung langkah pemerintah.

“Saya harap masyarakat tidak emosi. Permasalahan ini tidak hanya dari Pemda, tapi juga karena drainase yang ditutup masyarakat sendiri. Tahun 2026, Pak Gub sudah janji jalan ini akan diperbaiki total,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga Dusun Bangket Dalem melakukan aksi tanam pohon pisang di badan jalan yang dipenuhi lubang tersebut.

4.000 Ruang Kelas SMA, SMK dan SLB Rusak di NTB, Disorot Mendikdasmen

Aksi tersebut dilakukan lantaran jalan yang sudah lama rusak parah itu tidak kunjung mendapat perhatian pemerintah. Jalan penghubung menuju bypass tersebut kerap menimbulkan genangan air hingga masuk ke rumah warga saat musim hujan.

“Kalau hujan airnya naik ke rumah warga. Pohon pisang ini jadi bentuk protes kami, karena jalan ini tak kunjung diperbaiki,” ujar Ainul, salah satu warga. (cw-buk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share