Lombok Barat – Nurminah (27), perempuan yang ditemukan tewas ditimbun bahan cor oleh pacarnya bernama I Nyoman Bude dalam septic tank di kediamannya di BTN Perembun Asri, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat dikenal sebagai sosok ceria dan penuh semangat hidup.
“Adek saya ini dikenal sangat ceria,” ujar Sarinah, kakak kandung Nurminah, saat ditemui di RS Bhayangkara Mataram, Senin (25/8/2025).
Sarinah menuturkan, semasa hidupnya Nurminah adalah pribadi humoris yang kerap menghibur orang-orang di sekitarnya. Saat bekerja di warung sate Hajat, Kecamatan Labuapi, almarhumah sering melontarkan guyonan yang membuat suasana kerja menjadi lebih ringan.
“Pokoknya ada saja kelucuannya. Bahkan bos dan teman-teman kerjanya sendiri sering bilang begitu,” tuturnya.
Selain dikenal periang, Nurminah juga sosok pekerja keras. Ia jarang absen dari pekerjaannya kecuali saat sakit. Namun, meski dekat dengan keluarga, ia jarang bercerita kepada kakaknya.
“Kalau cerita biasanya sama temannya yang perempuan. Karena saya sudah beda rumah, jadi lebih dekatnya sama temennya,” kata Sarinah.
Kakak korban mengaku sangat menyayangkan tindakan keji IH yang mengakhiri hidup adiknya. Padahal, hubungan asmara keduanya telah berlangsung tiga tahun dan hampir selalu terlihat bersama.
“Pergi ke mana-mana selalu sama dia (IH),” tambahnya.
Sering Diancam
Ahmad Ridwan, sepupu korban, mengungkapkan bahwa Nurminah selama ini kerap menerima perlakuan kasar dari pelaku. Mulai dari ancaman melalui pesan singkat, telepon, hingga tindak kekerasan secara langsung.
“Dia itu pacar yang posesif. Pernah sampai menampar Nurminah di tempat kerja. Belum lagi ancaman-ancaman lewat WA atau telepon, bahkan ada kata-kata ingin membunuh,” ungkap Ridwan.
Kekerasan tersebut sudah lama menjadi kekhawatiran keluarga. Namun, Nurminah yang masih berhubungan dengan pelaku memilih untuk bertahan. Ridwan menegaskan, pola ancaman itu kini terbukti berujung pada tragedi paling mengerikan.
“Kami sering dengar dia diancam akan dibunuh. Ternyata benar-benar dilakukan. Ini bukan tiba-tiba, tapi jelas sudah direncanakan,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, IH juga diduga sengaja menyusun skenario untuk menghapus jejak kejahatannya. Pada Minggu (10/8) sore 17.00 WITA, ponsel Nurminah mengirim pesan WhatsApp kepada keluarga, seolah-olah ia akan berangkat ke Singapura bersama beberapa temannya. Pesan itu bahkan menyebut bahwa motor milik IH dijual untuk biaya keberangkatan.
Namun, hasil penyidikan kepolisian memastikan bahwa Nurminah sudah dibunuh sejak pukul 12.00 WITA di hari yang sama. Pesan yang masuk sore harinya hanyalah cara pelaku untuk menipu keluarga agar percaya korban masih hidup.
Keluarga yang syok dengan kenyataan ini menegaskan bahwa pelaku harus dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan dihukum seberat-beratnya. Mereka bahkan mendesak agar IH dijatuhi hukuman mati.
“Kalau orang gila tidak mungkin bisa merencanakan begini. Ini jelas terencana. Kami minta hukuman mati, biar dia juga kehilangan nyawa seperti adik kami.” Tegas Anwar, sepupu korban lainnya.
Dari keterangan keluarga, Nurminah sebelumnya pernah menikah. Namun sebelum dibunuh secara tragis, ia sudah berstatus janda dengan satu anak. Anak semata wayangnya kini duduk di bangku kelas 5 SD dan tinggal bersama sang ayah. (cw-buk)
Comment