Mataram – Warga perumahan BTN Griya Perembun Asri, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat menjadi was-was usai kasus pembunuhan Nurminah (27) oleh kekasihnya, I Nyoman Bude dengan ditimbun bahan cor di rumahnya di Blok HE 08 itu.
Bilal, salah satu warga, mengaku syok dengan kejadian tersebut. Ia mengatakan suasana perumahan kini menjadi sepi sejak penemuan mayat itu.
“Semenjak kejadian ditemukan mayat kemarin, saya merasa agak was-was,” ujarnya, Selasa malam (26/8/2025).
Bilal mengaku takut, jika kejadian serupa terjadi kembali terulang di lingkungan perumahan tersebut. “Takutnya nanti hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ramdhani, warga tetangga pelaku I Nyoman Bude yang tegas membunuh kekasihnya itu. Dhani sapaannya, mengaku baru kali ini menyaksikan langsung kasus pembunuhan sedemikian keji di lingkungan tempat tinggalnya.
“Biasanya kalau sore di sini ada yang kumpul ngobrol, tapi sekarang agak sepi. Mungkin karena warga masih syok,” tuturnya.
Ramdhani menilai kasus pembunuhan ini dilakukan secara terencana karena pelaku menyembunyikan korban dengan cara dicor di dalam septic tank. Ia bahkan menduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan.
“Saya tidak habis pikir, kok bisa kepikiran simpan mayat ke dalam sumur,” ucapnya.
Sebelumnya, Warga BTN Griya Perembun Asri, Desa Perampuan, Lombok Barat, digegerkan dengan penemuan jasad seorang perempuan yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Korban bernama Nurminah (27) asal Desa Beleka, Gerung, Lombok Bata ditemukan terkubur di dalam rumah pelaku bernama I Nyoman Bude dengan kondisi dicor di sumur oleh pelaku.
Kepala Desa Perampuan, Zubaidi mengatakan penemuan ini bermula dari kecurigaan warga yang melihat aktivitas mencurigakan di rumah korban. Warga juga menerima laporan dari pihak Desa Beleka terkait adanya warga yang dilaporkan hilang sejak awal Agustus.
“Mulai bulan Agustus, kegiatan di rumah itu tertutup. Pintu tidak pernah terbuka, ada pasir menumpuk tapi tidak ada tanda pembangunan,” kata Zubaidi, Sabtu (23/8/2025).
Setelah dilakukan pemeriksaan, Zubaidi berujar polisi akhirnya menemukan korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Dari keterangan pelaku, pembunuhan diduga terjadi usai keduanya melakukan hubungan layaknya suami istri. Pertengkaran memicu emosi pelaku hingga akhirnya menghabisi nyawa korban.
“Pengakuan dari pelaku, korban ditanam dan dicor di kedalaman 3 meter. Katanya sudah sebulan, tapi kalau dilihat kondisi cor-corannya ini baru 2-3 hari,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Lombok Barat AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata mengatakan bahwa terduga pelaku kini sudah diamankan di Mako Polres Lombok Barat.
“Iya sudah (kita amankan),” ungkapnya.
Diketahui, sebelumnya korban dikabarkan hilang sejak Minggu (10/8/2025) dari rumahnya di Desa Beleke, Kecamatan Gerung, Lombok Barat.(cw-buk)
Comment