Lombok Barat – Tumpukan sampah di Pasar Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, dikeluhkan warga. Sudah sebulan lebih, ratusan ton sampah tidak terangkut maksimal, hingga mengeluarkan bau busuk menyengat yang mencemaskan masyarakat.
Nuraini, warga yang tinggal tepat di sekitar pasar, menyebut pengangkutan sampah dilakukan setiap hari, namun tidak sebanding dengan volume sampah yang terus masuk.
“Setiap hari memang diangkut sama truk, tapi kurang. Sampah yang datang lebih banyak dari yang diangkut,” kata Nuraini, Rabu (6/8/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa pengangkutan dilakukan secara manual karena tidak ada alat berat yang membantu. Kondisi ini membuat proses pengangkutan melambat, dan tumpukan semakin tinggi.
“Sudah satu bulan lebih alat berat nggak datang, makanya jadi begini,” tambahnya.
Saking resahnya, Nuraini bahkan menyatakan siap untuk membantu secara swadaya bila alat berat bisa didatangkan.
“Kalau ada yang mau datangkan alat berat, nggak apa-apa, nanti kami yang belikan bensin. Saya juga yang kasih makan (pekerjanya),” ujarnya.
Muji, salah satu pedagang di Pasar Gunung Sari, juga mengeluhkan dampak dari sampah yang menumpuk di lokasi tersebut. Menurutnya, bau sampah bahkan masuk sampai ke pasar bagian dalam.
“Terganggu sih, baunya udah kyk apa, apalagi kalu hujan, baunya bisa sampai ke dalam pasar,”
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Lombok Barat, Mupahir, membenarkan adanya penumpukan sampah di pasar tersebut. Ia menjelaskan bahwa sampah yang menumpuk bukan hanya berasal dari pasar, tapi juga dari warga sekitar yang membuang sampah secara liar.
“Kalau terlambat diangkut, ya makin menggunung. Apalagi itu bukan hanya sampah pasar,” jelas Mupahir.
Ia juga mengakui bahwa minimnya armada pengangkut dan rusaknya beberapa truk serta alat berat menjadi salah satu penyebab utama lambatnya penanganan.
“Ada alat berat dan truk yang rusak, makanya seperti ini. Tapi kita upayakan tahun ini bisa ada pengadaan alat baru,” pungkasnya.(cw-buk)
Comment